Advan – Mengelola jaringan yang stabil dan efisien adalah salah satu tantangan terbesar bagi seorang administrator jaringan. Salah satu langkah penting yang sering terlupakan adalah membuat backup konfigurasi perangkat, seperti Mikrotik. Dengan backup yang rutin, kamu bisa menghindari risiko kehilangan pengaturan penting akibat kesalahan teknis atau perubahan tak terduga. Backup konfigurasi Mikrotik tidak hanya membantu dalam menjaga keamanan jaringan, tetapi juga mempermudah proses pemulihan jika terjadi masalah. Untungnya, ada fitur script backup di Mikrotik yang memungkinkan kamu membuat proses backup menjadi lebih otomatis dan efisien.
Fitur Script Backup di Mikrotik dan Langkah-langkahnya
Jika kamu masih mengandalkan cara manual untuk backup, sekarang saatnya beralih ke solusi yang lebih praktis. Script backup Mikrotik memungkinkan kamu menghemat waktu dan mengurangi risiko kesalahan. Sebelum membahas cara kerjanya, mari kita lihat manfaat utama menggunakan script ini.
Dengan script backup, kamu bisa menjadwalkan proses backup sesuai kebutuhan. Hasilnya, kamu tidak perlu lagi khawatir lupa membuat backup, terutama saat terjadi perubahan konfigurasi besar. Selain itu, script ini juga membantu memastikan bahwa semua file backup tersimpan dengan rapi di lokasi yang mudah diakses.
1. Membuat Script Backup Otomatis
Langkah pertama adalah membuat script untuk otomatisasi backup. Kamu bisa menggunakan fitur “System Script” di Mikrotik untuk menulis perintah backup. Dalam script ini, kamu dapat menentukan lokasi penyimpanan file backup, nama file, dan format yang diinginkan. Misalnya, tambahkan timestamp pada nama file agar kamu bisa melacak kapan file tersebut dibuat.
Setelah script selesai dibuat, langkah berikutnya adalah menguji fungsionalitasnya. Pastikan file backup berhasil dibuat dan disimpan di lokasi yang tepat. Proses ini penting untuk memastikan script berjalan sesuai harapan.
2. Menjadwalkan Backup Secara Berkala
Tidak ada gunanya membuat script backup jika kamu lupa menjalankannya. Oleh karena itu, gunakan fitur “Scheduler” di Mikrotik untuk menjadwalkan backup secara otomatis.
Dengan scheduler, kamu bisa menentukan waktu yang paling tepat untuk menjalankan script backup. Misalnya, pilih waktu di luar jam sibuk jaringan untuk menghindari gangguan. Pastikan juga frekuensinya sesuai dengan kebutuhan, apakah harian, mingguan, atau bulanan.
3. Mengatur Lokasi Penyimpanan Backup
Backup yang baik harus disimpan di lokasi yang aman dan mudah diakses. Mikrotik memungkinkan kamu menyimpan file backup langsung di perangkat, tetapi ada baiknya kamu juga mengunggahnya ke lokasi eksternal seperti server FTP.
Dengan mengunggah file backup ke server FTP, kamu bisa menghindari kehilangan data jika perangkat Mikrotik mengalami kerusakan. Selain itu, pastikan lokasi penyimpanan tersebut memiliki kapasitas yang cukup untuk menampung file backup dalam jangka panjang.
Baca Juga: Mengenal RouterOS: Fitur-Fitur Unggulan Mikrotik untuk Manajemen Jaringan
4. Mengenkripsi File Backup untuk Keamanan
Keamanan file backup juga tidak boleh diabaikan. Mikrotik menyediakan opsi untuk mengenkripsi file backup, sehingga hanya kamu yang memiliki akses ke file tersebut.
Proses enkripsi ini melibatkan penggunaan password saat membuat backup. Pastikan password yang kamu gunakan cukup kuat dan tidak mudah ditebak. Simpan password tersebut di tempat yang aman agar tidak lupa.
5. Mengelola Backup Lama dan Optimasi Penyimpanan
Seiring waktu, jumlah file backup akan terus bertambah. Untuk itu, kamu perlu mengelola file backup lama agar tidak memenuhi kapasitas penyimpanan.
Gunakan script tambahan untuk menghapus file backup yang sudah usang. Kamu bisa menentukan masa berlaku file backup, misalnya 30 hari, sebelum file tersebut otomatis dihapus. Langkah ini tidak hanya membantu menghemat ruang, tetapi juga memastikan hanya file terbaru yang disimpan.
Memastikan Script Backup Berjalan Optimal
Setelah semua langkah di atas diterapkan, jangan lupa untuk memonitor script backup secara rutin. Kamu bisa menggunakan log di Mikrotik untuk memastikan tidak ada error selama proses backup.
Jika ditemukan masalah, segera perbaiki agar script tetap berjalan sesuai rencana. Pastikan juga bahwa file backup yang dihasilkan selalu bisa digunakan untuk pemulihan konfigurasi.
Jika kamu membutuhkan perangkat yang andal untuk mendukung administrasi jaringan, Advan Telkomsel Orbit adalah pilihan yang tepat. Dengan bundling kuota Telkomsel, perangkat ini menawarkan koneksi internet cepat dan stabil. Desainnya yang modern dilengkapi fitur tambahan seperti port Ethernet, cocok untuk mendukung berbagai kebutuhan jaringan kamu. Jadi, tunggu apa lagi? Waktunya upgrade jaringan kamu dengan solusi terbaik dari Advan!***
Editor: Mahfida Ustadhatul Umma