Advan – Peran Network Engineer dalam sebuah perusahaan sangat penting untuk memastikan infrastruktur jaringan berjalan dengan optimal. Kinerja seorang Network Engineer tidak hanya diukur dari keberhasilan dalam mengelola jaringan, tetapi juga dari berbagai metrik yang menunjukkan efisiensi dan efektivitas pekerjaannya. Untuk memastikan performa tetap terjaga, perusahaan biasanya menggunakan Key Performance Indicators (KPI) sebagai alat ukur. KPI dalam Network Engineer ini membantu menilai apakah seorang Network Engineer mampu memenuhi target yang telah ditentukan. Berikut beberapa KPI yang umum digunakan dalam industri ini.
Pentingnya KPI dalam Profesi Network Engineer
KPI adalah alat yang digunakan oleh perusahaan untuk mengukur kinerja individu atau tim dalam mencapai tujuan yang telah ditentukan. Dalam bidang network engineering, KPI tidak hanya mengukur seberapa cepat seseorang menyelesaikan pekerjaannya, tetapi juga seberapa efektif dan andal jaringan yang dikelola.
Menentukan KPI yang tepat dapat membantu meningkatkan kualitas layanan jaringan, mengurangi waktu downtime, serta memastikan infrastruktur IT berjalan dengan lancar. Dengan adanya metrik yang jelas, Network Engineer dapat lebih fokus dalam mencapai target yang ditetapkan.
Contoh KPI dalam Network Engineer
Berikut adalah beberapa contoh KPI yang biasanya digunakan dalam mengukur kinerja seorang Network Engineer:
1. Uptime Jaringan
Salah satu indikator utama dalam mengukur kinerja Network Engineer adalah tingkat uptime jaringan. Semakin tinggi persentasenya, semakin baik kualitas pengelolaan jaringan.
- Target ideal: 99,9% uptime dalam satu bulan.
- Pengukuran: Monitoring menggunakan sistem pemantauan jaringan.
- Manfaat: Memastikan jaringan tetap stabil dan dapat diandalkan oleh pengguna.
2. Waktu Penyelesaian Gangguan (MTTR – Mean Time to Repair)
Setiap gangguan jaringan harus ditangani secepat mungkin agar operasional bisnis tidak terganggu.
- Target ideal: Gangguan dapat diperbaiki dalam waktu kurang dari 30 menit hingga 1 jam.
- Pengukuran: Melihat log waktu perbaikan di sistem tiket atau helpdesk.
- Manfaat: Mengurangi dampak negatif dari gangguan yang terjadi.
3. Jumlah Gangguan Jaringan per Bulan
Semakin sedikit gangguan yang terjadi, semakin baik kualitas pengelolaan jaringan yang dilakukan oleh seorang Network Engineer.
- Target ideal: Maksimal 3-5 gangguan per bulan.
- Pengukuran: Data gangguan dari sistem pemantauan dan laporan pengguna.
- Manfaat: Mengidentifikasi titik lemah dalam infrastruktur jaringan dan melakukan perbaikan proaktif.
4. Latency Jaringan
Latency adalah waktu yang dibutuhkan oleh data untuk berpindah dari satu titik ke titik lain dalam jaringan.
- Target ideal: Kurang dari 50 ms untuk jaringan lokal dan kurang dari 150 ms untuk koneksi internasional.
- Pengukuran: Menggunakan alat seperti ping test atau traceroute.
- Manfaat: Memastikan koneksi tetap lancar untuk aplikasi dan layanan yang digunakan pengguna.
5. Throughput dan Bandwidth Utilization
Throughput mengukur jumlah data yang dapat ditransfer dalam jaringan dalam waktu tertentu, sementara bandwidth utilization menunjukkan penggunaan kapasitas jaringan.
- Target ideal: 70-80% dari total bandwidth yang tersedia.
- Pengukuran: Menggunakan alat analisis lalu lintas jaringan seperti Wireshark atau PRTG Network Monitor.
- Manfaat: Memastikan performa jaringan tetap optimal tanpa menyebabkan kemacetan.
Baca Juga: Checklist 5 Peralatan yang Dibutuhkan Seorang Network Engineer
6. Keamanan Jaringan (Security Incidents)
Serangan siber dapat mengancam stabilitas jaringan. Oleh karena itu, jumlah insiden keamanan menjadi salah satu KPI penting.
- Target ideal: Maksimal 1-2 insiden keamanan per bulan.
- Pengukuran: Laporan keamanan dari sistem pemantauan dan analisis serangan.
- Manfaat: Memastikan perlindungan data dan keamanan sistem tetap terjaga.
7. Kepuasan Pengguna (User Satisfaction Score)
KPI ini mengukur sejauh mana pengguna merasa puas dengan kinerja jaringan dan layanan yang diberikan oleh Network Engineer.
- Target ideal: Skor minimal 80% berdasarkan survei kepuasan pengguna.
- Pengukuran: Melakukan survei rutin kepada pengguna jaringan di perusahaan.
- Manfaat: Mengidentifikasi kebutuhan dan masalah yang dialami pengguna untuk perbaikan layanan.
8. Ketersediaan Redundansi dan Disaster Recovery Plan
Network Engineer harus memiliki rencana pemulihan bencana agar jaringan dapat segera pulih setelah terjadi gangguan besar.
- Target ideal: Rencana pemulihan diuji minimal sekali dalam setahun.
- Pengukuran: Melalui simulasi pemulihan sistem secara berkala.
- Manfaat: Memastikan kesiapan menghadapi gangguan besar seperti pemadaman listrik atau serangan siber.
9. Waktu Respon terhadap Tiket Gangguan (MTTA – Mean Time to Acknowledge)
Seberapa cepat seorang Network Engineer merespons tiket gangguan juga menjadi salah satu indikator penting dalam menilai kinerjanya.
- Target ideal: Respon awal dalam waktu kurang dari 10 menit setelah tiket dibuat.
- Pengukuran: Data dari sistem tiket IT.
- Manfaat: Menjaga kepuasan pengguna dengan respons yang cepat terhadap masalah yang terjadi.
10. Dokumentasi dan Pemeliharaan Jaringan
Jaringan yang baik harus memiliki dokumentasi yang lengkap, mulai dari topologi hingga konfigurasi perangkat.
- Target ideal: Dokumentasi diperbarui setiap 3 bulan sekali.
- Pengukuran: Evaluasi terhadap kelengkapan dan pembaruan dokumen jaringan.
- Manfaat: Mempermudah proses pemecahan masalah dan perencanaan ekspansi jaringan.
KPI sebagai Tolak Ukur Keberhasilan Network Engineer
Mengukur kinerja seorang Network Engineer dengan KPI yang jelas adalah langkah penting dalam memastikan jaringan perusahaan berjalan optimal. Dengan adanya indikator seperti uptime jaringan, waktu respons terhadap gangguan, serta tingkat kepuasan pengguna, performa seorang Network Engineer dapat dinilai secara objektif.
Untuk menunjang pekerjaan sebagai Network Engineer, memiliki perangkat yang cepat dan andal sangatlah penting. Advan Notebook WorkPro Intel i5 hadir dengan performa tinggi yang cocok untuk kebutuhan profesional IT. ***
Editor: Mahfida Ustadhatul Umma