Advan – Mengelola data dalam jumlah besar membutuhkan infrastruktur yang andal dan efisien. Saat ini, ada dua pilihan utama untuk menyimpan dan mengolah data, yaitu server berbasis cloud dan on-premise. Setiap opsi memiliki kelebihan yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan bisnis.
Dalam memilih solusi terbaik, perusahaan harus mempertimbangkan berbagai faktor seperti biaya, skalabilitas, dan keamanan. Kesalahan dalam menentukan infrastruktur data dapat berdampak pada efisiensi operasional serta pertumbuhan bisnis di masa depan.
Memahami Server Data untuk Penyimpanan Bisnis
Server data berfungsi sebagai pusat penyimpanan dan pemrosesan informasi yang digunakan dalam operasional bisnis. Informasi yang dikelola dapat berupa data pelanggan, transaksi keuangan, hingga analisis strategis yang mendukung pengambilan keputusan.
Dengan kemajuan teknologi, kini tersedia dua metode utama dalam pengelolaan server data, yaitu berbasis cloud dan on-premise. Cloud menawarkan fleksibilitas tinggi tanpa investasi awal yang besar, sementara on-premise memberikan kendali penuh atas sistem dan data perusahaan.
Perbandingan Server Data Warehouse Cloud vs On-Premise
Untuk membantu memahami perbedaan keduanya, berikut adalah perbandingan antara server data warehouse berbasis cloud dan on-premise:
1. Biaya Investasi Awal
Server cloud tidak memerlukan pembelian perangkat keras, sehingga lebih hemat untuk bisnis yang ingin mengurangi investasi awal. Biaya langganan juga memungkinkan pengeluaran yang lebih terkontrol dibandingkan harus membeli server fisik.
Sebaliknya, server on-premise membutuhkan modal awal yang besar untuk pengadaan infrastruktur. Namun, dalam jangka panjang, biaya operasional bisa lebih rendah dibandingkan berlangganan layanan cloud setiap bulan atau tahun.
2. Skalabilitas dan Fleksibilitas
Cloud menawarkan kemudahan dalam menyesuaikan kapasitas penyimpanan sesuai kebutuhan bisnis. Jika jumlah data meningkat, perusahaan hanya perlu meningkatkan paket layanan tanpa perlu mengganti perangkat keras.
Server on-premise memiliki keterbatasan dalam skalabilitas karena bergantung pada kapasitas perangkat yang sudah ada. Jika ingin memperbesar kapasitas, perusahaan harus membeli perangkat tambahan yang tentunya membutuhkan biaya ekstra.
Baca juga Memilih Server Data Warehouse yang Tepat untuk Bisnis Anda
3. Keamanan Data
Server on-premise memberikan kendali penuh terhadap keamanan data, yang sangat penting bagi perusahaan dengan regulasi ketat. Semua sistem dapat dikonfigurasi secara khusus sesuai dengan kebutuhan internal.
Namun, server cloud juga memiliki keamanan tinggi dengan teknologi enkripsi dan sistem pemulihan bencana. Meski begitu, perusahaan tetap harus memilih penyedia layanan cloud yang terpercaya untuk menghindari risiko kebocoran data.
4. Pemeliharaan dan Manajemen
Cloud lebih mudah dikelola karena seluruh pemeliharaan dilakukan oleh penyedia layanan. Bisnis tidak perlu mengalokasikan sumber daya tambahan untuk tim IT internal dalam mengelola infrastruktur.
Sebaliknya, server on-premise mengharuskan perusahaan memiliki tim IT khusus untuk menangani pemeliharaan, pembaruan sistem, dan penyelesaian gangguan teknis. Ini bisa menjadi beban tambahan bagi perusahaan yang belum memiliki tenaga ahli di bidang ini.
5. Kecepatan Akses dan Kinerja
Server on-premise memiliki keunggulan dalam kecepatan akses karena tidak bergantung pada koneksi internet. Ini sangat cocok bagi bisnis yang memerlukan performa tinggi dengan latensi rendah.
Di sisi lain, server cloud membutuhkan koneksi internet yang stabil untuk memastikan akses data yang cepat. Jika jaringan mengalami gangguan, kinerja sistem juga bisa terpengaruh, yang dapat berdampak pada operasional bisnis.
6. Kepatuhan Regulasi
Beberapa industri memiliki aturan ketat mengenai penyimpanan dan pengelolaan data. Server on-premise lebih mudah untuk memenuhi regulasi ini karena data sepenuhnya dikendalikan oleh perusahaan.
Cloud juga dapat memenuhi persyaratan regulasi dengan memilih penyedia layanan yang telah memiliki sertifikasi keamanan dan kepatuhan. Namun, lokasi pusat data penyedia cloud juga harus diperhatikan agar sesuai dengan kebijakan di negara tempat bisnis beroperasi.
7. Integrasi dengan Sistem yang Ada
Jika bisnis sudah memiliki sistem IT sendiri, server on-premise lebih mudah untuk diintegrasikan karena kontrol penuh terhadap konfigurasi sistem. Cloud bisa menjadi tantangan jika tidak kompatibel dengan perangkat lunak yang telah digunakan.
Namun, penyedia cloud kini semakin fleksibel dengan berbagai API yang mendukung integrasi sistem. Banyak perusahaan mulai mengadopsi pendekatan hybrid yang menggabungkan keunggulan cloud dan on-premise untuk mencapai efisiensi maksimal.
Memilih antara server data warehouse berbasis cloud atau on-premise bergantung pada kebutuhan bisnis. Cloud lebih unggul dalam fleksibilitas, skalabilitas, dan biaya awal yang rendah. Sementara itu, on-premise menawarkan kontrol penuh atas data dan lebih sesuai untuk industri dengan regulasi ketat. Pertimbangkan faktor biaya, keamanan, dan infrastruktur sebelum membuat keputusan terbaik.
Rekomendasi Laptop untuk Mendukung Pengelolaan Data
Mengelola data dalam jumlah besar membutuhkan perangkat yang cepat dan andal. ADVAN Laptop Workplus AMD RYZEN 5 6600H 14” FHD IPS 16GB 1TB adalah pilihan ideal bagi profesional IT, analis data, dan bisnis yang membutuhkan laptop bertenaga tinggi.
Prosesor AMD Ryzen 5 6600H memberikan kinerja optimal dalam menjalankan aplikasi analitik, sementara RAM 16GB memastikan multitasking berjalan lancar. Penyimpanan 1TB SSD PCIe 3.0 memungkinkan akses data lebih cepat, sedangkan layar 14” FHD IPS 1920×1200 menghadirkan tampilan tajam dan nyaman untuk bekerja dalam waktu lama.***
Editor : Adita Febriyanti