Advan- Halo teman-teman! Kali ini, kita akan membahas topik yang lagi hits banget di dunia desain, yaitu membuat desain UX/UI yang responsif untuk semua perangkat. Bagi kalian yang baru terjun ke dunia desain, responsif di sini maksudnya adalah desain yang bisa menyesuaikan tampilannya dengan berbagai macam ukuran layar, mulai dari smartphone, tablet, hingga desktop. Jadi, yuk kita mulai!
Kenapa Harus Responsif?
Pertama-tama, kenapa sih kita harus peduli dengan desain responsif? Gampangnya gini, bayangin kamu buka website favorit kamu di smartphone, tapi tampilannya berantakan, teksnya kecil-kecil, dan tombolnya susah dipencet. Pasti bete kan? Nah, itulah kenapa desain responsif penting banget. Pengguna sekarang mengakses website dan aplikasi dari berbagai perangkat, dan kita harus memastikan pengalaman mereka tetap nyaman dan menyenangkan di mana pun mereka membuka.
Prinsip Dasar Desain Responsif
Ada beberapa prinsip dasar yang perlu kamu pahami dalam membuat desain responsif:
- Flexible Grid Layouts: Desain menggunakan grid yang fleksibel sehingga elemen-elemen di dalamnya bisa berubah ukuran dan posisi sesuai dengan ukuran layar.
- Flexible Images: Gambar-gambar dalam desain harus bisa menyesuaikan ukurannya tanpa kehilangan kualitas.
- Media Queries: Ini adalah bagian dari CSS yang memungkinkan kamu menerapkan gaya yang berbeda tergantung pada karakteristik perangkat, seperti lebar layar.
Langkah-Langkah Membuat Desain Responsif
- Mulai dari Mobile-First
Saat ini, banyak desainer yang memilih pendekatan mobile-first. Artinya, kamu mulai mendesain dari layar terkecil (smartphone) terlebih dahulu, kemudian baru menyesuaikan untuk layar yang lebih besar. Kenapa? Karena mendesain untuk layar kecil itu lebih menantang. Kalau sudah beres di layar kecil, biasanya lebih mudah untuk menyesuaikan ke layar yang lebih besar.
- Gunakan Unit yang Fleksibel
Ketika mengatur ukuran elemen, usahakan menggunakan unit yang fleksibel seperti persen (%) atau em/rem daripada piksel. Misalnya, alih-alih menentukan lebar elemen 200px, gunakan 50% dari lebar kontainer. Ini akan membuat elemen tersebut lebih mudah beradaptasi dengan berbagai ukuran layar.
- Media Queries untuk Penyesuaian
Ini adalah trik sakti dalam CSS untuk membuat desain responsif. Dengan media queries, kamu bisa menerapkan gaya yang berbeda tergantung pada lebar layar atau perangkat yang digunakan. Contohnya:
css
@media (max-width: 600px) {
.container {
flex-direction: column;
}
}
Kode di atas akan mengubah susunan elemen di dalam .container menjadi kolom ketika lebar layar kurang dari 600px.
- Perhatikan Tipografi
Tipografi juga harus responsif. Pastikan ukuran teks mudah dibaca di semua perangkat. Gunakan unit seperti `em` atau `rem` untuk mengatur ukuran font, sehingga bisa menyesuaikan dengan ukuran layar.
- Optimalkan Gambar
Gambar adalah salah satu elemen yang sering membuat tampilan jadi tidak responsif. Gunakan teknik seperti srcset dan sizes dalam tag <img> untuk menyediakan berbagai ukuran gambar dan membiarkan browser memilih yang paling sesuai.
Baca Juga: Cara Membuat User Persona dalam UX/UI Design, Wajib Kamu Tahu!
html
<img src=”small.jpg” srcset=”large.jpg 1024w, medium.jpg 640w, small.jpg 320w” sizes=”(max-width: 600px) 480px, 800px”>
Dengan begitu, gambar akan terlihat tajam di semua perangkat tanpa menguras kuota pengguna.
- Test di Berbagai Perangkat
Jangan cuma puas mengetes desain di satu perangkat saja. Gunakan emulator di browser atau, kalau bisa, tes langsung di berbagai perangkat fisik. Pastikan desain kamu tetap oke di semua layar.
Tools yang Membantu
Ada banyak tools yang bisa membantu kamu dalam membuat desain responsif. Berikut beberapa di antaranya:
- Figma/Sketch/Adobe XD: Tools ini memungkinkan kamu membuat desain dan prototipe yang responsif. Kamu bisa melihat preview desain di berbagai ukuran layar.
- Chrome DevTools: Fitur ini memungkinkan kamu menguji desain di berbagai ukuran layar langsung dari browser.
- Bootstrap/Foundation: Framework CSS yang menyediakan grid system dan komponen responsif siap pakai.
Contoh Praktis
Yuk, kita coba praktekkan dengan contoh sederhana. Misalnya, kita mau membuat layout blog yang responsif. Mulai dari HTML-nya:
<!DOCTYPE html>
<html lang=”en”>
<head>
<meta charset=”UTF-8″>
<meta name=”viewport” content=”width=device-width, initial-scale=1.0″>
<link rel=”stylesheet” href=”styles.css”>
<title>Responsive Blog</title>
</head>
<body>
<header>
<h1>My Blog</h1>
<nav>
<ul>
<li><a href=””>Home</a></li>
<li><a href=””>About</a></li>
<li><a href=””>Contact</a></li>
</ul>
</nav>
</header>
<main>
<article>
<h2>Blog Post Title</h2>
<p>This is the content of the blog post.</p>
</article>
<aside>
<h3>About Me</h3>
<p>This is the sidebar content.</p>
</aside>
</main>
<footer>
<p>© 2024 My Blog</p>
</footer>
</body>
</html>
Dan CSS-nya:
body {
font-family: Arial, sans-serif;
margin: 0;
padding: 0;
}
header, main, footer {
padding: 20px;
}
header {
background-color: 333;
color: fff;
}
nav ul {
list-style-type: none;
padding: 0;
}
nav ul li {
display: inline;
margin-right: 10px;
}
main {
display: flex;
flex-wrap: wrap;
}
article, aside {
flex: 1;
margin: 10px;
}
@media (max-width: 600px) {
main {
flex-direction: column;
}
}
Baca Juga: Mengembangkan Aplikasi dengan Prinsip UX/UI Design Pasti Sukses
Pada contoh di atas, kita menggunakan flex untuk membuat layout yang fleksibel. Dengan media query, kita mengatur supaya susunan elemen berubah menjadi kolom ketika lebar layar kurang dari 600px.
Membuat desain UX/UI yang responsif memang butuh usaha ekstra, tapi hasilnya pasti sepadan. Pengguna akan merasa lebih nyaman dan senang menggunakan aplikasi atau website kamu di perangkat apa pun. Jadi, jangan ragu untuk terus belajar dan mencoba berbagai teknik desain responsif. Semoga artikel ini bermanfaat dan selamat mencoba! Happy designing, teman-teman!
Rekomendasi Perangkat Untuk Kamu yang Ingin Menjadi Sebagai Desain UX/UI
Salah satu perangkat yang recomended untuk kamu memulai Menjadi Desain UX/UI adalah dengan menggunakan Advan G9 Pro dengaan spesifikasi Layar: 6.6 inci HD+ dengan resolusi 1600 x 720 piksel. Ukuran layar yang besar membuatnya nyaman untuk mendesain dan melihat detail desain UI. RAM: 6GB, cukup untuk menjalankan berbagai aplikasi desain. Prosesor: Octa-core, memastikan performa yang cukup baik untuk aplikasi desain. Baterai: 5200 mAh, memungkinkan penggunaan lebih lama tanpa sering mengisi daya. salah satu produk unggulan Advan. Dengan desain yang kekinian dan fitur canggih yang dimiliki, menjadi Perangkat yang wajib kamu miliki. Dapatkan informasi lengkap lebih lanjut di sini.***
Editor: Andik Chefasa