Advan – Pernah merasa khawatir menyimpan file penting di layanan cloud publik seperti Google Drive atau Dropbox? Atau mungkin ruang penyimpanan terasa cepat habis karena terbatasnya kapasitas gratis? Jika ya, maka membuat cloud storage pribadi bisa jadi solusi terbaik. Bukan cuma soal hemat, tapi juga soal kontrol dan keamanan.
Cloud storage pribadi memungkinkan setiap file tetap bisa diakses kapan saja, dari mana saja, tapi tetap tersimpan di perangkat sendiri. Tidak perlu membayar biaya langganan bulanan, dan tak ada lagi rasa khawatir soal privasi. Yuk, ikuti langkah-langkah mudah berikut untuk membangun sistem penyimpanan awan sendiri.
Langkah-langkah Membuat Cloud Storage Pribadi?
Sebelum mulai, penting memahami alasan kenapa sistem ini layak dicoba. Salah satunya karena kontrol penuh terhadap data. Tidak ada pihak ketiga yang bisa mengakses file atau memindai dokumen seperti yang sering dilakukan layanan publik. Semuanya tersimpan di perangkat sendiri, dikelola sesuai kebutuhan.
Alasan lain, tentu soal fleksibilitas. Mau digunakan hanya untuk backup foto keluarga? Bisa. Ingin jadi ruang kerja tim kecil? Bisa juga. Bahkan bisa digunakan sebagai media server atau pusat sinkronisasi antar perangkat. Dengan sedikit kreativitas, cloud storage pribadi bisa menjadi alat produktivitas yang kuat.
1. Siapkan Perangkat Keras Sederhana
Langkah awal tentu saja menyiapkan perangkat. Tidak perlu server besar atau mesin mahal. Sebuah komputer lama yang masih hidup bisa diubah menjadi cloud storage. Bahkan Raspberry Pi juga cukup, asalkan koneksi internet stabil dan ruang penyimpanan cukup.
Untuk penyimpanan, bisa memakai hard disk internal, eksternal, atau SSD. Jika punya banyak file multimedia, gunakan drive dengan kapasitas besar. Untuk kebutuhan dasar seperti dokumen dan foto, 100 hingga 200 GB pun sudah cukup.
Posisi perangkat juga penting. Letakkan di tempat yang tidak mudah terganggu, jauh dari paparan debu atau panas berlebih. Karena perangkat ini idealnya hidup terus-menerus, pastikan juga ventilasi udaranya baik.
Baca juga: 7 Jenis Cloud Storage yang Harus Dikuasai oleh Cloud Architect
2. Instalasi Sistem Operasi
Setelah perangkat siap, saatnya menginstal sistem operasi. Salah satu yang paling populer dan ramah digunakan adalah Ubuntu Server. Distribusi Linux ini ringan, tidak butuh tampilan grafis, dan sangat stabil. Bisa diunduh gratis dari situs resminya.
Setelah diunduh, sistem bisa dimasukkan ke flashdisk menggunakan aplikasi seperti Balena Etcher atau Rufus. Boot perangkat dari flashdisk, lalu ikuti langkah-langkah instalasi. Biasanya hanya butuh waktu sekitar 20-30 menit.
Dalam proses ini, buat akun utama yang nantinya digunakan untuk mengelola server. Pilih password yang kuat dan sulit ditebak. Jangan lupa catat informasi login karena akan sangat dibutuhkan setelah server berjalan.
3. Pasang Aplikasi Cloud: Nextcloud
Supaya sistem bisa berfungsi sebagai cloud storage pribadi, dibutuhkan aplikasi yang bisa mengelola file, akun pengguna, dan antarmuka web. Salah satu solusi terbaik dan gratis adalah Nextcloud. Aplikasi ini menyediakan fitur seperti sinkronisasi file, galeri foto, pengelola dokumen, dan bahkan obrolan tim.
Langkah pemasangannya cukup teknis, tapi bisa dipelajari pelan-pelan. Pertama, instal stack LAMP (Linux, Apache, MySQL, PHP). Semua perintah instalasi bisa dijalankan lewat terminal.
Setelah semua dependensi terpasang, unduh Nextcloud dari situs resminya, ekstrak file-nya, lalu letakkan di folder server web. Setelah itu, buat database untuk Nextcloud, kemudian akses server melalui browser untuk menyelesaikan instalasi.
Dalam proses setup ini, akan diminta membuat akun admin dan menghubungkan ke database yang sudah dibuat. Jika semua benar, dalam beberapa menit cloud storage pribadi sudah siap digunakan.
4. Membuat Server Bisa Diakses dari Mana Saja
Setelah Nextcloud aktif, sistem sudah bisa diakses dari perangkat lain selama berada dalam satu jaringan. Tapi bagaimana jika ingin mengaksesnya dari luar rumah? Jawabannya: perlu konfigurasi akses publik.
Pertama, atur port forwarding di router agar perangkat luar bisa terhubung ke server. Buka port HTTP atau HTTPS dan arahkan ke IP server. Setelah itu, bisa gunakan layanan dynamic DNS gratis seperti DuckDNS untuk mendapatkan alamat unik. Jadi, tak perlu menghafal angka IP.
Jika ingin lebih aman, bisa pasang sertifikat SSL agar koneksi dienkripsi. Tools seperti Let’s Encrypt bisa digunakan secara gratis. Prosesnya tidak terlalu rumit, cukup jalankan beberapa perintah, dan sistem sudah bisa menggunakan koneksi HTTPS yang aman.
5. Menjaga Keamanan Cloud Storage
Membuka akses ke luar jaringan berarti perlu perhatian ekstra soal keamanan. Jangan sampai sistem yang dibuat dengan susah payah malah jadi pintu masuk serangan dari luar.
Ada beberapa cara sederhana untuk meningkatkan keamanan. Pertama, aktifkan firewall dan hanya izinkan port penting. Gunakan perintah ufw di Ubuntu untuk mengatur izin akses jaringan.
Kedua, nonaktifkan login root dari luar. Lebih baik gunakan akun biasa dan aktifkan sistem otentikasi dua langkah bila perlu. Ketiga, rutin update sistem dengan menjalankan apt update && apt upgrade. Dengan begitu, setiap celah keamanan bisa langsung ditutup sebelum dimanfaatkan pihak tak bertanggung jawab.
Backup juga wajib. Baik itu backup data maupun konfigurasi sistem. Bisa dijadwalkan otomatis agar tidak perlu repot mengingatnya. Dengan backup, segala kemungkinan buruk bisa diminimalkan.
6. Menyinkronkan Data di Banyak Perangkat
Setelah semuanya siap, saatnya menikmati hasil kerja. Unduh aplikasi Nextcloud di laptop, ponsel, atau tablet, lalu hubungkan dengan server pribadi. Data bisa langsung disinkronkan secara otomatis antar perangkat.
Setiap kali menyimpan file di satu perangkat, file itu akan langsung muncul di perangkat lain. Tak hanya itu, Nextcloud juga menyediakan aplikasi galeri, kontak, kalender, hingga dokumen kolaboratif. Semua bisa digunakan tanpa biaya tambahan, dan semua data tetap dalam kendali penuh.
Jika punya keluarga atau tim kerja, bisa buat akun tambahan dan memberikan akses sesuai kebutuhan. Misalnya hanya bisa melihat, mengedit, atau bahkan hanya mengunduh. Sistemnya fleksibel dan bisa disesuaikan sesuka hati.
Wujudkan Cloud Storage Pribadi, Data Aman di Genggamanmu
Membangun cloud storage pribadi mungkin terdengar rumit pada awalnya, tapi sebenarnya tidak sesulit yang dibayangkan. Dengan perangkat seadanya, koneksi internet stabil, dan sedikit waktu luang, sistem ini bisa dibangun sendiri tanpa perlu bergantung pada layanan pihak ketiga.
Lebih dari sekadar ruang penyimpanan, cloud storage pribadi bisa menjadi pusat aktivitas digital yang efisien, aman, dan bebas batas. Tak hanya soal file, tapi juga soal kemandirian dan privasi. Setiap langkah yang telah dilalui akan terasa sangat sepadan ketika sistem berjalan lancar dan mulai digunakan sehari-hari.
Buat kamu yang mendambakan keleluasaan akses data tanpa batasan internet, memiliki cloud storage pribadi adalah solusi cerdas. Dengan Advan Tab VX Neo, kamu bisa mewujudkan impian itu. Tablet canggih ini dilengkapi dengan penyimpanan internal 128GB yang luas dan slot ekspansi, memungkinkan kamu menyimpan ribuan dokumen, foto, dan video.
Dukungan sistem operasi Android 14 dan RAM 4GB memastikan performa mulus untuk mengatur dan mengakses file-file kamu dengan cepat. Ditambah lagi, baterai 6200 mAh yang tahan lama membuat kamu bisa bekerja dan berkreasi sepanjang hari tanpa khawatir kehabisan daya. Ciptakan ekosistem data pribadi yang aman dan mudah diakses kapan saja, langsung dari perangkat kamu.
Editor: Mahfida Ustadhatul Umma