Advan – Mengajukan pengunduran diri adalah keputusan besar yang harus dilakukan dengan cara yang profesional. Perusahaan biasanya memiliki Standar Operasional Prosedur (SOP) terkait pengunduran diri karyawan yang mencakup penyusunan surat resign hingga pelaksanaan exit interview. Dengan mengetahui SOP pengunduran diri karyawan, kamu bisa meninggalkan perusahaan dengan baik dan tetap menjaga hubungan profesional di masa depan.
Jika tidak mengikuti SOP yang ada, pengunduran dirimu bisa terhambat atau bahkan menimbulkan kesan buruk. Oleh karena itu, penting untuk memahami bagaimana menyusun surat resign dengan benar dan menjalani exit interview secara profesional. Berikut langkah-langkah yang bisa kamu ikuti agar proses pengunduran diri berjalan lancar.
SOP Pengunduran Diri Karyawan dengan Profesional
Sebelum mengajukan resign, kamu perlu memahami beberapa prosedur yang berlaku di perusahaan. Setiap perusahaan bisa memiliki kebijakan yang berbeda, tetapi umumnya ada tahapan standar yang perlu diikuti.
Mulai dari menyusun surat pengunduran diri hingga menjalani exit interview, semua harus dilakukan dengan etika yang baik. Berikut adalah langkah-langkah yang bisa membantu kamu mengundurkan diri secara profesional dan tetap menjaga hubungan baik dengan perusahaan.
1. Periksa Kebijakan Perusahaan Tentang Pengunduran Diri
Sebelum mengajukan resign, pastikan kamu membaca kembali kontrak kerja dan kebijakan perusahaan. Biasanya ada aturan mengenai masa pemberitahuan (notice period) yang harus kamu patuhi.
Jika kamu resign tanpa mengikuti aturan ini, perusahaan bisa menahan gaji terakhir atau memberikan catatan buruk dalam referensi kerja. Jadi, pahami kebijakan perusahaan agar tidak ada masalah di kemudian hari.
2. Pilih Waktu yang Tepat untuk Mengajukan Resign
Menentukan waktu resign juga penting agar tidak mengganggu operasional perusahaan. Sebaiknya hindari resign mendadak, terutama saat perusahaan sedang sibuk atau kekurangan tenaga kerja.
Jika memungkinkan, ajukan pengunduran diri saat transisi pekerjaan lebih mudah dilakukan. Ini akan menunjukkan bahwa kamu tetap profesional dan peduli dengan kelangsungan perusahaan meskipun sudah memutuskan untuk pergi.
3. Susun Surat Pengunduran Diri yang Formal dan Sopan
Surat resign harus ditulis dengan format yang benar dan bahasa yang profesional. Sertakan informasi penting seperti tanggal efektif pengunduran diri, alasan yang singkat namun jelas, serta ucapan terima kasih kepada perusahaan.
Gunakan nada positif agar kesan perpisahan tetap baik. Hindari menulis alasan yang terlalu emosional atau menjelekkan perusahaan karena ini bisa berdampak buruk pada reputasimu di dunia kerja.
4. Sampaikan Pengunduran Diri Secara Langsung ke Atasan
Setelah menyusun surat resign, sampaikan langsung kepada atasan dalam pertemuan tatap muka. Cara ini lebih sopan dibanding hanya mengirimkan email atau pesan singkat.
Bersikaplah profesional dan jelaskan alasan resign dengan jelas. Jika atasan merasa dihormati, kemungkinan besar mereka akan memberikan dukungan dan referensi kerja yang baik untuk kariermu di masa depan.
Baca Juga: Panduan Lengkap SOP PHK Karyawan Sesuai Aturan Ketenagakerjaan
5. Siapkan Diri untuk Exit Interview
Banyak perusahaan melakukan exit interview untuk mengetahui alasan karyawan keluar dan mendapatkan umpan balik terkait lingkungan kerja. Ini adalah kesempatan bagimu untuk menyampaikan pendapat dengan jujur tetapi tetap profesional.
Hindari kritik yang terlalu tajam atau emosional. Sebaliknya, sampaikan masukan yang membangun agar perusahaan bisa memperbaiki kebijakan mereka ke depan. Sikap positif dalam exit interview bisa meninggalkan kesan baik yang berguna di masa depan.
6. Bantu Proses Serah Terima Pekerjaan
Jika ada pengganti yang akan mengisi posisimu, bantu mereka memahami tugas dan tanggung jawab yang kamu pegang. Buat dokumentasi singkat atau panduan kerja agar transisi berjalan lebih lancar.
Menunjukkan kepedulian terhadap kelangsungan pekerjaan setelah kamu pergi akan meninggalkan kesan profesional dan bertanggung jawab. Ini juga bisa membuka peluang bagi perusahaan untuk merekrutmu kembali di masa depan jika ada kesempatan yang lebih baik.
7. Selesaikan Administrasi dan Hak Keuangan Kamu
Pastikan semua dokumen administrasi sudah dibereskan sebelum kamu benar-benar keluar. Misalnya, tanyakan tentang uang pesangon, cuti yang belum digunakan, serta hak keuangan lain yang mungkin masih tertunda.
Jangan sampai ada urusan finansial yang belum selesai karena bisa menyulitkanmu nantinya. Jika perlu, minta HR untuk memberikan daftar dokumen yang harus kamu lengkapi sebelum hari terakhir kerja.
Kenapa Proses Resign yang Baik Itu Penting?
Mengundurkan diri dengan cara yang benar bukan hanya sekadar formalitas, tetapi juga membangun reputasi profesional kamu. Jika kamu keluar dengan baik, kamu akan lebih mudah mendapatkan rekomendasi kerja yang positif di masa depan.
Selain itu, proses exit interview yang berjalan lancar bisa membantumu memberikan masukan kepada perusahaan secara objektif. Ini adalah kesempatan untuk meninggalkan kesan baik, bukan hanya sebagai karyawan tetapi juga sebagai individu yang profesional.
Mengajukan pengunduran diri membutuhkan persiapan yang matang agar prosesnya berjalan lancar. Dengan memahami SOP yang berlaku, menyusun surat resign yang sopan, serta menjalani exit interview dengan profesional, kamu bisa meninggalkan perusahaan tanpa meninggalkan kesan buruk. Ingat, dunia kerja itu kecil—menjaga hubungan baik dengan perusahaan lama bisa memberikan manfaat besar di masa depan.
Jika kamu sedang mencari laptop yang cocok untuk pekerjaan dan aktivitas produktif, Advan TBook x Transformers bisa jadi pilihan menarik. Dengan desain keren bertema Transformers, laptop ini bukan hanya stylish tetapi juga memiliki spesifikasi mumpuni untuk tugas harian kamu. Ditambah lagi dengan RAM yang bisa di-upgrade dan daya tahan baterai lama, laptop ini siap menemani perjalanan karier kamu, baik saat masih bekerja maupun setelah resign untuk memulai petualangan baru!***
Editor: Mahfida Ustadhatul Umma