seorang developer
Ilustrasi profesi seorang developer

Advan – Jika kamu seorang developer yang ingin meningkatkan efisiensi dan kolaborasi dalam pengembangan perangkat lunak, maka memahami DevOps adalah hal yang wajib. DevOps adalah pendekatan yang menggabungkan pengembangan (Development) dan operasional (Operations) untuk menciptakan alur kerja yang lebih cepat dan andal. Dalam praktiknya, DevOps menggunakan berbagai konsep dan tools yang mungkin terdengar asing bagi pemula.

Agar kamu lebih memahami DevOps, berikut adalah 10 istilah penting yang harus kamu ketahui. Dengan menguasai istilah-istilah ini, kamu bisa lebih mudah beradaptasi dengan workflow modern yang diterapkan oleh perusahaan teknologi saat ini.

10 Istilah Penting dalam DevOps

DevOps memiliki banyak istilah teknis yang sering digunakan dalam pengembangan perangkat lunak modern. Berikut adalah 10 istilah utama yang perlu kamu pahami agar lebih siap menghadapi tantangan di dunia DevOps.

1. CI/CD (Continuous Integration/Continuous Deployment)

CI/CD adalah praktik otomatisasi dalam pengembangan perangkat lunak. Continuous Integration (CI) memungkinkan developer menggabungkan kode mereka ke dalam repositori secara berkala untuk mendeteksi error lebih awal. Continuous Deployment (CD) memastikan bahwa setiap perubahan yang telah diuji dapat langsung dirilis ke produksi dengan cepat dan tanpa hambatan.

2. Infrastructure as Code (IaC)

IaC adalah pendekatan dalam manajemen infrastruktur IT menggunakan kode, bukan konfigurasi manual. Dengan IaC, developer bisa mengelola server, jaringan, dan infrastruktur lainnya dalam bentuk skrip yang dapat dijalankan secara otomatis.

3. Microservices

Microservices adalah arsitektur pengembangan aplikasi yang membagi sistem menjadi layanan-layanan kecil yang bekerja secara independen. Setiap layanan dapat dikembangkan, diuji, dan diperbarui tanpa mengganggu keseluruhan aplikasi.

Baca juga Alur Kerja Seorang Full Stack Developer di Perusahaan Startup

4. Containerization

Containerization adalah teknologi yang memungkinkan aplikasi berjalan dalam lingkungan yang terisolasi. Docker adalah salah satu tools yang paling populer dalam penerapan containerization, yang membantu dalam konsistensi lingkungan pengembangan hingga produksi.

5. Orchestration

Orchestration dalam DevOps mengacu pada otomatisasi pengelolaan, penjadwalan, dan koordinasi container dalam skala besar. Kubernetes adalah platform paling populer untuk orkestrasi container.

6. Version Control System (VCS)

VCS adalah sistem yang digunakan untuk mengelola perubahan kode secara terstruktur. Git adalah salah satu contoh VCS yang paling umum digunakan untuk menyimpan, melacak, dan berkolaborasi dalam pengembangan perangkat lunak.

7. Monitoring & Logging

Monitoring dan logging digunakan untuk mengawasi dan mencatat aktivitas sistem, sehingga masalah dapat dideteksi dan diperbaiki lebih cepat. Tools seperti Prometheus dan ELK Stack (Elasticsearch, Logstash, Kibana) sering digunakan dalam praktik ini.

8. Shift Left Testing

Shift Left Testing adalah konsep yang mendorong pengujian dilakukan lebih awal dalam proses pengembangan perangkat lunak. Dengan cara ini, bug dapat diidentifikasi lebih cepat dan biaya perbaikannya menjadi lebih rendah.

9. Blue-Green Deployment

Strategi ini digunakan untuk mengurangi downtime saat merilis aplikasi baru. Dengan Blue-Green Deployment, ada dua lingkungan yang berjalan secara paralel: satu untuk produksi (Blue) dan satu untuk versi baru (Green). Setelah diuji, lingkungan Green akan menggantikan Blue tanpa gangguan layanan.

10. Site Reliability Engineering (SRE)

SRE adalah pendekatan yang menggabungkan software engineering dan operasional untuk memastikan sistem berjalan dengan stabil dan efisien. Peran SRE banyak diterapkan oleh perusahaan besar seperti Google untuk menjaga keandalan layanan mereka.

DevOps bukan hanya sekadar metode kerja, tetapi juga budaya yang harus dipahami oleh setiap developer agar dapat bekerja lebih efisien. Dengan menguasai 10 istilah di atas, kamu akan lebih siap menghadapi tantangan dalam dunia pengembangan perangkat lunak modern. Semakin dalam pemahamanmu tentang DevOps, semakin besar peluangmu untuk berkembang sebagai developer yang kompeten.

Maksimalkan Produktivitasmu dengan ADVAN Laptop Workplus

Agar kamu bisa menerapkan DevOps dengan lebih lancar, tentu kamu memerlukan perangkat yang mumpuni. ADVAN Laptop Workplus hadir sebagai solusi terbaik bagi developer yang membutuhkan performa tangguh dengan harga yang bersahabat. Dengan prosesor yang bertenaga dan RAM besar, laptop ini mampu menangani berbagai tools DevOps seperti Docker, Kubernetes, dan Git dengan lancar. Layarnya yang luas dan keyboard ergonomis juga memberikan kenyamanan ekstra saat coding dalam waktu lama.

Jangan biarkan keterbatasan perangkat menghambat produktivitasmu! Pilih ADVAN Laptop Workplus dan rasakan pengalaman coding yang lebih efisien dan nyaman.***

 

Editor : Adita Febriyanti

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *