kesalahan dalam membuat portofolio

Advan- Membuat portofolio adalah langkah penting dalam membangun karier profesional, terutama di bidang kreatif dan teknologi. Portofolio yang baik dapat membuka banyak peluang, namun sering kali banyak yang terjebak dalam kesalahan umum. Apa saja kesalahan dalam membuat portofolio yang umum terjadi dan bagaimana cara menghindarinya?

Membuat portofolio yang baik bukan hanya soal menampilkan karya, tetapi juga tentang cara kamu menyusunnya agar mudah dipahami dan menarik. Portofolio harus mencerminkan kemampuan terbaik dan relevansi terhadap pekerjaan yang diinginkan.

Keberhasilan portofolio dapat dilihat dari bagaimana itu menggambarkan perjalanan karier dan keahlian yang dimiliki. Kamu harus memastikan bahwa setiap elemen dalam portofolio mendukung tujuan yang ingin dicapai, tanpa membuatnya terlihat berantakan atau tidak fokus.

7 Kesalahan Umum dalam Membuat Portofolio

Berikut adalah kesalahan umum dalam membuat portofolio dan cara untuk menghindarinya:

1. Tidak Memilih Karya Terbaik

Salah satu kesalahan terbesar adalah memilih karya yang tidak relevan atau kurang berkualitas. Pastikan setiap karya yang kamu tampilkan adalah yang terbaik dan relevan dengan pekerjaan yang ingin kamu ambil.

Setiap proyek dalam portofolio harus menunjukkan kemampuan terbaikmu, baik itu dalam desain, pengkodean, atau pengembangan. Hindari menambahkan karya hanya untuk memenuhi kuota, karena kualitas lebih penting dari kuantitas.

2. Portofolio Terlalu Penuh atau Terlalu Kosong

Portofolio yang terlalu penuh dengan banyak karya bisa membuat calon klien atau perekrut bingung. Sebaliknya, portofolio yang terlalu kosong tidak memberi gambaran yang cukup tentang kemampuanmu.

Pastikan portofolio berisi jumlah karya yang cukup untuk menunjukkan keahlianmu. Gunakan 5 hingga 10 proyek terbaik yang beragam untuk memberikan gambaran lengkap tentang kemampuanmu.

3. Tidak Menampilkan Proses Pekerjaan

Portofolio yang hanya menampilkan hasil akhir sering kali kehilangan dampak yang bisa ditunjukkan dengan menunjukkan proses yang dilalui. Menampilkan tahapan proses pekerjaan bisa menunjukkan keahlian problem-solving kamu.

Jelaskan proses kerja yang kamu lakukan di setiap proyek, mulai dari riset hingga hasil akhir. Ini akan memberikan wawasan lebih dalam bagi mereka yang melihat portofolio kamu.

4. Tidak Memperbarui Portofolio Secara Berkala

Banyak orang membuat portofolio sekali dan tidak pernah memperbaruinya. Padahal, dunia industri selalu berkembang, dan kamu perlu menunjukkan proyek-proyek terbaru dan keterampilan yang baru dipelajari.

Pastikan untuk memperbarui portofolio setiap kali kamu menyelesaikan proyek baru atau memperoleh keterampilan tambahan. Portofolio yang selalu segar akan menunjukkan bahwa kamu terus berkembang.

Baca Juga: Menggunakan Jimdo untuk Membuat Website Portofolio Fotografi yang Memukau

5. Tidak Memiliki Deskripsi yang Jelas

Tanpa deskripsi yang jelas, orang yang melihat portofolio kamu mungkin tidak mengerti konteks atau tantangan yang kamu hadapi dalam proyek tersebut. Deskripsi adalah elemen penting untuk memberikan pemahaman lebih dalam tentang setiap karya.

Tuliskan deskripsi yang singkat namun jelas tentang apa yang dikerjakan, tantangan yang dihadapi, dan bagaimana kamu menyelesaikannya. Ini membantu perekrut atau klien memahami nilai dari karya yang ditampilkan.

6. Mengabaikan Tampilan Visual

Tampilan visual sangat penting dalam portofolio. Portofolio yang berantakan atau tidak profesional dapat memberi kesan yang salah, bahkan jika isinya bagus. Pastikan portofolio memiliki desain yang bersih dan mudah dinavigasi.

Gunakan desain yang menarik tetapi sederhana. Hindari elemen visual yang terlalu mencolok, sehingga karya-karya utama dapat tampil dengan baik tanpa gangguan.

7. Tidak Mencocokkan Portofolio dengan Industri yang Dituju

Portofolio yang efektif harus disesuaikan dengan industri atau pekerjaan yang kamu incar. Jika kamu ingin bekerja di bidang game development, portofolio yang menampilkan kemampuan desain grafis mungkin kurang relevan.

Pahami apa yang dibutuhkan oleh industri atau perusahaan yang kamu tuju dan sesuaikan portofolio kamu. Setiap elemen dalam portofolio harus menonjolkan keterampilan yang dicari oleh calon pemberi kerja.

Membuat portofolio yang efektif sangat penting untuk karier. Hindari kesalahan-kesalahan umum yang sering dilakukan oleh banyak orang dan pastikan untuk selalu memperbarui dan menyesuaikan portofoliomu dengan industri yang kamu tuju.

Rekomendasi Laptop untuk Membuat Portofolio yang Efektif

Jika kamu ingin memastikan bahwa portofolio yang kamu buat dapat dieksekusi dengan lancar, kamu memerlukan perangkat yang cukup bertenaga. Advan Laptop Workplus AMD Ryzen 5 6600H, dengan penyimpanan 16GB RAM dan memori 1TB, akan mendukung segala kebutuhan desain dan pengembangan aplikasi.

Advan Laptop Workplus AMD Ryzen 5 6600H dilengkapi dengan prosesor AMD Ryzen 5 6600H yang memungkinkan kamu menjalankan berbagai aplikasi desain grafis dan pengembangan perangkat lunak tanpa hambatan. Dengan tampilan FHD IPS 14 inci, laptop ini juga memberikan pengalaman visual yang jernih saat bekerja dengan portofolio visual kamu.***

 

Editor: Mahfida Ustadhatul Umma

Arfin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *