Membuka dan Menutup Presentasi
Ilustrasi Sedang Melakukan Presentasi

Advan – Membuka dan menutup presentasi dengan cara yang menarik adalah salah satu kunci untuk mencuri perhatian audiens. Banyak presenter menggunakan pantun untuk memberi warna pada pembukaan dan penutupan mereka. Pantun adalah salah satu cara kreatif yang dapat menciptakan kesan mendalam.

Selain menjadi alat pembuka yang menyenangkan, pantun juga dapat menjadi cara efektif untuk menyampaikan pesan penutupan yang berkesan. Hal ini bisa membuat audiens merasa terhubung secara emosional dengan materi yang telah kamu sampaikan.

Lalu, bagaimana cara membuat pantun yang efektif untuk presentasi? Mari kita bahas beberapa tips untuk membuka dan menutup presentasi dengan pantun yang menarik:

Membuka dan Menutup Presentasi dengan Pantun yang Menarik

Pantun adalah pilihan yang tepat untuk membuka presentasi. Dengan pantun, kamu bisa langsung mencuri perhatian audiens tanpa terasa kaku. Selain itu, pantun yang relevan akan membuat audiens merasa terhubung dengan materi yang akan dibahas.

Menggunakan pantun untuk menutup presentasi juga sangat efektif. Kamu bisa memberikan kesimpulan dengan cara yang lebih santai namun tetap berkesan. Audiens akan mengingat presentasimu lebih lama jika kamu menutupnya dengan cara yang unik dan berbeda.

7 Tips Kreatif Membuka dan Menutup Presentasi dengan Pantun

Berikut adalah beberapa tips kreatif yang bisa kamu terapkan dalam membuka dan menutup presentasi dengan pantun:

1. Pilih Pantun yang Relevan dengan Topik

Pantun yang relevan dengan tema presentasi akan lebih mudah dipahami dan memberikan kesan mendalam. Kamu bisa menyusun pantun yang berhubungan langsung dengan apa yang akan dibahas, agar audiens merasa terhubung dengan materi.

Contoh pantun:

Teknologi berkembang begitu pesat, 

Inovasi hadir membawa manfaat. 

Hidup di zaman serba canggih, 

Manfaatkan ilmu tanpa pamrih.

Pantun ini langsung mengarahkan audiens pada topik yang akan kamu presentasikan, menjadikan pembukaan lebih menarik dan mudah dipahami.

Baca juga Perbedaan Presentasi dan Public speaking, Mana yang Anda Butuhkan? 

2. Gunakan Pantun Berima Sederhana

Pantun yang berima sederhana jauh lebih mudah diterima oleh audiens. Hindari pantun yang terlalu rumit atau menggunakan kata-kata yang sulit dipahami. Gunakan bahasa yang ringan namun tetap berisi.

Misalnya:

Pohon kelapa tumbuh di pantai, 

Belajar tekun janganlah santai. 

Ilmu digali sepanjang masa, 

Kelak berguna di kala dewasa.

Pantun ini singkat, padat, dan mudah dimengerti. Ini juga bisa memotivasi audiens untuk lebih fokus pada materi presentasi yang akan kamu sampaikan.

3. Sisipkan Humor untuk Menghidupkan Suasana

Pantun dengan sentuhan humor bisa mencairkan suasana dan membuat audiens lebih rileks. Humor yang ringan akan membuat audiens merasa nyaman dan membantu mereka lebih mudah menerima informasi yang disampaikan.

Contoh:

Kucing berlari ke luar rumah, 

Presentasi dimulai, janganlah resah. 

Hati tenang jangan gelisah, 

Nikmati ilmu, hilanglah susah.

Pantun ini bisa memberikan sedikit tawa dan membantu audiens merasa lebih santai, namun tetap terfokus pada topik yang dibahas.

4. Hindari Pantun yang Klise

Pantun yang sering digunakan atau terlalu klise bisa membuat presentasimu terasa biasa saja. Hindari penggunaan pantun yang sudah sering dipakai dalam berbagai kesempatan. Cobalah untuk menciptakan pantun yang unik dan fresh.

Misalnya:

Laut biru di pagi hari, 

Kreativitas kunci capai mimpi. 

Jangan ragu mencoba hal baru, 

Dengan usaha, sukses menunggu.

Pantun ini terkesan lebih baru dan relevan dengan tema pembahasan yang kamu bawakan. Audiens pun akan lebih tertarik mendengarkan.

5. Sesuaikan Panjang Pantun dengan Durasi Presentasi

Pantun yang terlalu panjang bisa mengalihkan perhatian audiens. Pilihlah pantun yang singkat dan to the point, terutama jika presentasi memiliki waktu terbatas. Pantun yang padat dan jelas akan menjaga tempo tetap efisien.

Contoh:

Bunga mawar tumbuh di taman, 

Semangat belajar janganlah kamu padamkan. 

Cita-cita harus diperjuangkan, 

Jangan lelah demi masa depan.

Pantun ini cukup singkat dan mudah dipahami, namun tetap efektif untuk membuka presentasi.

6. Gunakan Pantun untuk Mengulangi Poin Utama

Pantun juga bisa digunakan untuk merangkum poin utama dari presentasi. Dengan mengulang poin utama dalam bentuk pantun, audiens akan lebih mudah mengingatnya. Ini juga bisa menjadi cara untuk menegaskan pesan yang ingin kamu sampaikan.

Misalnya:

Belajar giat terus bekerja keras, 

Keberhasilan datang bagi yang tak malas. 

Kedisiplinan kunci keberhasilan, 

Tetap semangat di setiap jalan.

Pantun ini merangkum pesan penting tentang kerja keras dan perjuangan dalam mencapai tujuan, sesuai dengan tema yang dibahas.

7. Akhiri dengan Pantun yang Memberikan Motivasi

Akhiri presentasi dengan pantun yang memberikan motivasi kepada audiens. Pantun ini akan menginspirasi audiens dan memberikan kesan positif yang bisa mereka bawa setelah presentasi selesai. Pantun motivasi dapat memberikan semangat kepada audiens.

Contoh:

Terbang tinggi layang-layang, 

Kejar impian tanpa halang. 

Harapan besar ada di depan, 

Jangan menyerah walau rintangan.

Membuka dan menutup presentasi dengan pantun adalah cara yang kreatif dan menyenangkan untuk mencuri perhatian audiens. Dengan pantun yang relevan, singkat, dan menarik, kamu bisa menciptakan suasana yang lebih hangat dan memperkuat pesan yang ingin kamu sampaikan.

Untuk mendukung presentasimu agar lebih optimal, kamu bisa menggunakan Advan Laptop Notebook Soulmate. Ditenagai dengan prosesor AMD Ryzen 5 dan RAM 16 GB, laptop ini memberikan performa yang cepat dan responsif, ideal untuk membuat presentasi lebih lancar. Dengan desain yang stylish dan portabilitas tinggi, laptop ini cocok untuk kamu yang sering melakukan presentasi di berbagai tempat.***

 

Editor : Adita Febriyanti

Arfin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *