Otomatisasi Backup Mikrotik
Ilustrasi Otomatisasi Backup Mikrotik

Advan – Keamanan data jaringan menjadi prioritas utama dalam pengelolaan infrastruktur teknologi saat ini. Jaringan yang stabil dan terlindungi memerlukan pengaturan yang tepat, termasuk pencadangan (backup) konfigurasi. Dalam konteks ini, MikroTik, sebagai salah satu perangkat jaringan populer, menyediakan berbagai fitur untuk mendukung keamanan data melalui proses backup.

Backup manual sering kali memakan waktu dan rentan terhadap kelalaian. Oleh karena itu, otomatisasi backup menjadi solusi terbaik untuk memastikan semua data dan konfigurasi jaringan tetap aman, bahkan jika terjadi gangguan atau kerusakan. Dengan langkah yang tepat, proses otomatisasi backup dapat dilakukan dengan mudah tanpa mengorbankan performa jaringan.

Artikel ini akan membahas cara otomatisasi backup di MikroTik, mulai dari alasan pentingnya backup hingga langkah-langkah teknis yang bisa diterapkan. Tujuannya adalah memberikan panduan praktis untuk meningkatkan keamanan data jaringan dengan efisiensi maksimal.

Pentingnya Otomatisasi Backup di MikroTik

Mengandalkan backup manual sering kali menimbulkan risiko kehilangan data jika tidak dilakukan secara rutin. Berikut adalah beberapa alasan mengapa otomatisasi backup sangat penting:

  • Mengurangi Risiko Kehilangan Data
    Dengan backup otomatis, setiap perubahan pada konfigurasi jaringan akan tercatat dan tersimpan secara berkala, mengurangi risiko kehilangan data akibat kelalaian manusia.
  • Efisiensi Waktu
    Otomatisasi backup memungkinkan administrator jaringan untuk fokus pada tugas lain tanpa perlu melakukan backup secara manual.
  • Perlindungan terhadap Kerusakan Perangkat
    Jika perangkat MikroTik mengalami kerusakan atau reset, konfigurasi yang sudah dicadangkan dapat dipulihkan dengan cepat.

Dengan memahami pentingnya otomatisasi backup, berikut adalah langkah-langkah untuk mengatur fitur ini pada perangkat MikroTik.

Cara Mengatur Otomatisasi Backup di MikroTik

Otomatisasi backup di MikroTik dapat dilakukan dengan memanfaatkan fitur script dan scheduler bawaan. Berikut adalah panduan teknis untuk mengatur otomatisasi backup.

1. Membuat Script untuk Backup

Langkah pertama adalah membuat script yang akan digunakan untuk melakukan backup secara otomatis.

  • Buka Winbox dan Login ke MikroTik
    Gunakan aplikasi Winbox untuk masuk ke perangkat MikroTik. Pastikan memiliki akses administrator untuk membuat dan menjalankan script.
  • Buka Menu System dan Pilih Scripts
    Masuk ke System > Scripts, kemudian klik tombol “+” untuk membuat script baru.
  • Masukkan Nama dan Isi Script
    Isi nama script, misalnya auto-backup, lalu masukkan kode berikut di kolom isi script:

/system backup save name=backup-auto /export file=backup-auto.rsc

Script ini akan membuat file backup dalam dua format: file backup dan file konfigurasi.

  • Simpan Script
    Klik “OK” untuk menyimpan script.

Baca juga Cara Backup Mikrotik Menggunakan Winbox dan Terminal

2. Menjadwalkan Eksekusi Script

Setelah script dibuat, langkah berikutnya adalah mengatur jadwal eksekusinya menggunakan fitur scheduler.

  • Masuk ke Menu System dan Pilih Scheduler
    Masuk ke System > Scheduler, lalu klik tombol “+” untuk membuat jadwal baru.
  • Masukkan Nama dan Interval Eksekusi
    Berikan nama, misalnya daily-backup, dan atur interval eksekusi, misalnya 1d untuk menjalankan script setiap hari.
  • Pilih Script yang Akan Dijalankan
    Pada bagian “On Event”, masukkan perintah berikut:

/system script run auto-backup

  • Simpan Jadwal
    Klik “OK” untuk menyimpan jadwal. Sekarang, perangkat MikroTik akan secara otomatis membuat backup setiap hari.

Tips Tambahan untuk Otomatisasi Backup

Agar backup yang dibuat dapat lebih optimal dan aman, ada beberapa tips tambahan yang dapat diterapkan.

1. Menyimpan Backup di Lokasi Aman

Backup yang disimpan hanya di perangkat MikroTik berisiko hilang jika perangkat rusak. Oleh karena itu, salin file backup ke lokasi lain seperti server lokal, cloud, atau perangkat penyimpanan eksternal.

  • Gunakan FTP untuk Transfer Backup
    MikroTik mendukung pengiriman file backup melalui FTP. Buat script tambahan untuk mengunggah file ke server FTP secara otomatis.
  • Gunakan Email untuk Mengirim Backup
    Alternatif lain adalah mengirim file backup melalui email. Tambahkan perintah ini pada script:

/tool e-mail send [email protected] subject=”Backup MikroTik” file=backup-auto.backup

2. Memastikan File Backup Tidak Terhapus Secara Tidak Sengaja

Atur rotasi backup untuk memastikan file lama tidak terhapus, terutama jika ruang penyimpanan terbatas. Tambahkan perintah untuk menghapus file backup lama secara otomatis.

  • Tambahkan Perintah untuk Rotasi Backup
    Pada script backup, tambahkan baris berikut untuk menghapus file lama:

/file remove [find name~”backup-auto.*” && !name~”backup-auto.rsc”]

  • Gunakan Nama File yang Unik
    Gunakan timestamp untuk memastikan setiap file backup memiliki nama unik. Tambahkan format waktu seperti ini:

/system backup save name=backup-auto_$(date +%Y%m%d)

Dengan mengikuti tips tambahan ini, proses backup akan lebih terorganisir dan aman.

Jangan biarkan gangguan jaringan menghambat aktivitas. Pastikan perangkat MikroTik selalu aman dengan backup otomatis yang terencana. Dukung jaringan andal dengan solusi internet rumah unlimited seperti Advan X1 XL SATU Lite, yang memberikan akses cepat dan stabil untuk kebutuhan profesional maupun pribadi.***

 

Editor : Adita Febriyanti

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *