Advan – Mengelola perangkat Mikrotik tentu membutuhkan ketelitian, terutama dalam menjaga konfigurasi yang sudah kamu atur. Salah satu langkah penting yang harus dilakukan adalah backup konfigurasi. Backup ini berguna untuk menghindari kehilangan pengaturan penting saat terjadi masalah atau saat kamu perlu memindahkan konfigurasi ke perangkat lain. Ada dua cara untuk backup Mikrotik, yaitu menggunakan Winbox dan Terminal. Keduanya mudah dilakukan dan memiliki langkah-langkah yang jelas. Dalam artikel ini, kita akan membahas cara lengkap untuk melakukan backup konfigurasi menggunakan kedua metode tersebut.
Cara Backup Mikrotik Winbox dan Terminal
Sebelum kita masuk ke langkah-langkahnya, penting untuk memahami mengapa backup itu sangat vital. Konfigurasi Mikrotik sering kali mencakup pengaturan jaringan yang kompleks, seperti firewall, routing, dan IP binding. Kehilangan data ini bisa membuat jaringan berhenti berfungsi.
Dengan melakukan backup secara berkala, kamu bisa dengan mudah mengembalikan konfigurasi perangkat dalam waktu singkat. Proses backup ini tidak memerlukan keahlian teknis yang mendalam, sehingga siapa pun yang terbiasa dengan Mikrotik dapat melakukannya.
1. Backup Menggunakan Winbox
Winbox adalah aplikasi GUI yang memudahkan pengelolaan perangkat Mikrotik. Backup melalui Winbox cukup cepat dan sederhana.
Masuk ke perangkat Mikrotik menggunakan aplikasi Winbox. Setelah masuk, navigasikan ke menu Files. Di sini, kamu akan melihat daftar file yang ada di perangkat.
Klik tombol Backup di bagian atas layar. Pilih nama file backup agar mudah dikenali, lalu klik OK. File backup akan otomatis muncul di daftar file pada menu tersebut. Salah satu keunggulan backup via Winbox adalah antarmukanya yang ramah pengguna.
2. Backup Menggunakan Terminal
Jika kamu lebih nyaman bekerja dengan command line, Terminal adalah pilihan yang tepat. Prosesnya hampir sama efektifnya dengan Winbox. Buka terminal di perangkat Mikrotik, kemudian ketik perintah berikut:
- /system backup save name=namafilebackup
- Gantilah “namafilebackup” dengan nama yang sesuai untuk file backup kamu.
Setelah itu file backup akan tersimpan di folder Files. Untuk menyalin file ini ke komputer kamu, gunakan aplikasi FTP seperti FileZilla. Hubungkan ke perangkat Mikrotik menggunakan IP address, lalu unduh file backup. Cara ini sangat ideal untuk pengguna yang terbiasa dengan command line. Kamu juga bisa mengotomatisasi proses backup menggunakan script.
3. Menyimpan File Backup ke Penyimpanan Eksternal
Setelah file backup dibuat, langkah selanjutnya adalah menyimpannya di lokasi yang aman. Gunakan Penyimpanan Cloud: Platform seperti Google Drive atau Dropbox dapat menjadi pilihan untuk menyimpan file backup. Ini memastikan kamu tetap memiliki akses meskipun perangkat lokalmu bermasalah.
Jika kamu lebih suka opsi offline, pindahkan file backup ke flash drive. Ini cocok untuk situasi di mana akses internet terbatas. Penyimpanan eksternal ini membantu melindungi konfigurasi penting dari risiko kehilangan data akibat kerusakan perangkat.
Baca Juga: Jenis-Jenis Mikrotik yang Cocok untuk Jaringan Bisnis dan Rumahan
4. Melakukan Restore Backup di Mikrotik
Ketika kamu perlu mengembalikan konfigurasi, proses restore cukup sederhana. Menggunakan Winbox: Masuk ke menu Files, pilih file backup, lalu klik tombol Restore. Pastikan kamu membaca peringatan yang muncul sebelum melanjutkan. Buka terminal dan ketik:
- /system backup load name=namafilebackup
Proses ini akan mengganti seluruh konfigurasi di perangkat dengan data dari file backup. Restore ini sangat membantu, terutama saat kamu mengganti perangkat Mikrotik baru atau memperbaiki kerusakan sistem.
5. Membuat Jadwal Backup Otomatis
Agar tidak lupa melakukan backup, kamu bisa mengatur jadwal backup otomatis. Gunakan Scheduler di Mikrotik, masuk ke menu System > Scheduler, lalu buat jadwal dengan menambahkan script berikut:
- /system backup save name=auto-backup
Atur jadwal harian, mingguan, atau sesuai kebutuhan kamu. Dengan begitu, backup akan berjalan tanpa harus dilakukan manual. Fitur ini sangat memudahkan, terutama jika kamu mengelola banyak perangkat Mikrotik sekaligus.
Tips Memastikan Backup Tetap Aman
Selalu cek file backup yang sudah dibuat untuk memastikan file tersebut tidak korup. Jangan lupa untuk menyimpan file backup di beberapa lokasi berbeda sebagai langkah antisipasi. Dengan memastikan backup selalu siap, kamu akan merasa lebih tenang saat menghadapi kendala teknis. Backup adalah investasi kecil yang memberikan perlindungan besar.
Gunakan Advan Telkomsel Orbit untuk Koneksi yang Stabil
Mengelola perangkat jaringan seperti Mikrotik membutuhkan koneksi internet yang andal. Advan Telkomsel Orbit adalah solusi terbaik untuk memastikan akses internet yang stabil dan cepat. Dengan dukungan kuota bundling Telkomsel, kamu tidak perlu repot membeli paket tambahan.
Produk ini juga dilengkapi dengan fitur seperti port Ethernet dan kemampuan menjadi repeater, sehingga cocok untuk kebutuhan manajemen jaringan kamu. Jadi, jika kamu mencari perangkat internet yang praktis dan fleksibel, Advan Telkomsel Orbit adalah pilihan yang tepat untuk pengalaman jaringan tanpa hambatan!***
Editor: Mahfida Ustadhatul Umma