Mengatur Static dan Dynamic IP

Advan – Mengelola jaringan menggunakan MikroTik memang memerlukan pemahaman dasar tentang IP Address, terutama jika kamu ingin mengatur static dan dynamic IP. Kedua jenis IP ini memiliki fungsi yang berbeda dan bisa disesuaikan dengan kebutuhan jaringan kamu.

Static IP lebih cocok untuk perangkat yang memerlukan koneksi stabil seperti server, sedangkan dynamic IP lebih fleksibel karena otomatis diatur oleh server DHCP. Pada artikel ini, kamu akan belajar cara mengatur keduanya secara mudah dan praktis menggunakan MikroTik.

Langkah-langkah Mengatur Static dan Dynamic IP

Sebelum langsung ke langkah-langkahnya, penting bagi kamu untuk memahami apa itu static dan dynamic IP. Static IP adalah alamat IP yang tetap dan tidak berubah, sedangkan dynamic IP diatur secara otomatis oleh server DHCP dan dapat berubah-ubah sesuai kebutuhan jaringan.

MikroTik sebagai salah satu perangkat jaringan populer, menyediakan fitur lengkap untuk mengelola kedua jenis IP ini. Dengan langkah yang tepat, kamu bisa mengatur jaringan sesuai kebutuhan, baik untuk keperluan pribadi maupun profesional. Yuk, simak cara lengkapnya di bawah ini!

1. Cara Menyiapkan Static IP Address di MikroTik

Static IP biasanya digunakan untuk perangkat yang membutuhkan koneksi stabil seperti server atau printer jaringan. Untuk mengaturnya:

  • Akses Winbox dan Login ke MikroTik

Buka aplikasi Winbox dan login ke MikroTik kamu menggunakan IP default atau MAC Address. Pastikan kamu sudah terhubung dengan jaringan MikroTik.

  • Konfigurasi IP Address

Masuk ke menu IP > Addresses, lalu klik tombol tambah (+). Masukkan IP Address yang kamu inginkan beserta subnet mask, misalnya 192.168.1.100/24. Jangan lupa pilih interface yang sesuai, seperti ether1.

2. Cara Menyiapkan Dynamic IP Address di MikroTik

Dynamic IP cocok untuk jaringan dengan banyak perangkat yang sering terhubung dan terputus. Berikut cara konfigurasinya:

  • Aktifkan DHCP Client

Masuk ke menu IP > DHCP Client. Klik tambah (+), pilih interface seperti ether1, lalu centang opsi Add Default Route untuk otomatisasi konfigurasi gateway.

  • Simpan dan Uji Koneksi

Setelah konfigurasi selesai, klik “Apply” dan “OK”. Cek status koneksi di tab status DHCP Client untuk memastikan IP dinamis sudah diterapkan dengan benar. Dynamic IP ini mempermudah pengelolaan jaringan besar tanpa perlu konfigurasi manual untuk setiap perangkat.

3. Memahami Subnet Mask dalam Pengaturan IP

Subnet mask adalah bagian penting dalam pengaturan IP, baik static maupun dynamic. Subnet mask menentukan ruang lingkup jaringan.

  • Set Subnet Mask untuk Static IP

Ketika menambahkan static IP, kamu harus mencocokkan subnet mask dengan jaringan lokalmu. Misalnya, gunakan /24 untuk jaringan kecil

  • Otomatisasi pada Dynamic IP

Dynamic IP tidak memerlukan konfigurasi manual untuk subnet mask, karena akan diatur otomatis oleh server DHCP. Subnet mask yang sesuai memastikan semua perangkat dalam jaringan dapat saling terhubung dengan optimal.

Baca Juga: Tutorial Konfigurasi IP Address MikroTik untuk Jaringan LAN dan WAN

4. Cara Menambahkan Gateway dan DNS Server

Tanpa gateway dan DNS server, jaringan kamu tidak akan bisa terhubung ke internet. Kedua pengaturan ini penting baik untuk static maupun dynamic IP.

  • Tambah Gateway untuk Static IP

Masuk ke menu IP > Routes, klik tambah (+), dan masukkan gateway, misalnya 192.168.1.1.

  • Atur  Server

Masuk ke IP > DNS, lalu tambahkan alamat DNS server seperti 8.8.8.8 untuk Google DNS. Jangan lupa centang Allow Remote Requests untuk memastikan koneksi stabil. Konfigurasi ini memberikan akses internet lancar, terutama pada perangkat dengan static IP.

5. Menguji Konfigurasi Jaringan di MikroTik

Setelah selesai mengatur static atau dynamic IP, penting untuk menguji konfigurasi jaringan kamu.

  • Gunakan Ping Test

Masuk ke New Terminal dan ketik perintah ping 8.8.8.8. Jika ada balasan, berarti konfigurasi kamu berhasil.

  • Cek Koneksi Lokal

Uji koneksi antar perangkat dalam jaringan lokal menggunakan ping ke IP lain, misalnya 192.168.1.101. Dengan pengujian ini, kamu bisa memastikan jaringan berjalan dengan optimal sesuai konfigurasi yang kamu pilih.

Tips Memilih Jenis IP yang Tepat untuk Jaringan

Pemilihan jenis IP sangat tergantung pada kebutuhan jaringan. Jika kamu memerlukan koneksi yang stabil dan permanen, pilihlah static IP. Namun, untuk jaringan besar yang dinamis, dynamic IP akan lebih praktis.

Setiap jaringan memiliki kebutuhan unik, jadi pastikan kamu memahami kelebihan dan kekurangan masing-masing jenis IP sebelum mengatur MikroTik

Untuk koneksi internet yang stabil selama proses konfigurasi, Advan iPocket MiFi adalah pilihan yang tepat. Dengan desain portabel dan dukungan untuk berbagai provider seluler, perangkat ini memastikan kamu tetap terhubung di mana saja. Baterai tahan lama juga membuatnya ideal untuk penggunaan seharian.

Kombinasikan dengan Laptop Advan WorkPlus yang memiliki Intel Core i-series, RAM DDR4, dan penyimpanan SD, kamu bisa mengelola jaringan dan menyelesaikan tugas lainnya dengan lancar. Pilihan yang sempurna untuk produktivitas kamu!***

 

Editor: Mahfida Ustadhatul Umma

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *