Advan – Dalam dunia bisnis, kamu pasti sering mendengar istilah value chain dan supply chain. Keduanya memang memiliki kaitan yang erat dalam mengelola alur produksi dan distribusi, namun fokus dan tujuannya cukup berbeda. Untuk itu, memahami perbedaan antara keduanya dapat membantumu mengelola dan mengoptimalkan operasional perusahaan dengan lebih efektif.
Meski sering dipakai bersamaan, value chain dan supply chain punya perbedaan signifikan yang perlu kamu ketahui. Kedua konsep ini memainkan peran penting dalam meningkatkan efisiensi dan kualitas produk atau layanan yang kamu tawarkan kepada konsumen. Tapi, sering kali banyak yang salah kaprah menganggap keduanya sama, padahal masing-masing memiliki karakteristik yang berbeda.
Kali ini, kita akan bahas lebih lanjut tentang perbedaan value chain dan supply chain serta bagaimana keduanya dapat saling melengkapi dalam mencapai tujuan bisnis yang lebih baik:
Apa Saja Perbedaan antara Value chain dan Supply chain?
Value chain dan supply chain memang saling berhubungan, tetapi mereka berbeda dalam hal fokus dan tujuan. Value chain berfokus pada peningkatan nilai dalam setiap langkah yang diambil dalam proses produksi atau pengiriman produk. Di sisi lain, supply chain lebih menitikberatkan pada pengelolaan alur distribusi barang atau bahan baku yang diperlukan untuk memproduksi barang hingga sampai ke konsumen.
Sebagai contoh, dalam perusahaan manufaktur, value chain melibatkan setiap aktivitas yang menambah nilai pada produk, mulai dari desain, produksi, hingga distribusi. Sedangkan supply chain lebih mengarah pada pengelolaan barang, pengadaan bahan baku, dan pengiriman produk ke konsumen. Oleh karena itu, meskipun keduanya saling berhubungan, mereka memiliki tujuan yang berbeda.
Tahapan dan Fokus dalam Value chain dan Supply chain
Untuk memahami lebih jauh perbedaan antara value chain dan supply chain, penting untuk melihat bagaimana keduanya berbeda dalam tahapan dan fokus yang dimilikinya. Setiap tahapan memiliki tujuan spesifik yang terkait dengan penciptaan nilai dan distribusi barang. Mari kita lihat lebih dalam tahapan dan fokus yang ada dalam kedua konsep ini.
1. Fokus pada Nilai vs. Fokus pada Distribusi
Salah satu perbedaan utama adalah fokus masing-masing. Value chain berfokus pada penciptaan nilai di setiap langkah yang dilakukan dalam produksi dan distribusi. Misalnya, pengembangan produk atau layanan yang lebih baik. Setiap tahap dari value chain bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan daya tarik produk yang dihasilkan.
Sebaliknya, supply chain berfokus pada aliran barang dan bahan baku dari sumbernya hingga sampai ke konsumen akhir. Ini mencakup kegiatan pengadaan, penyimpanan, pengiriman, hingga distribusi produk dengan tujuan memastikan barang tersedia tepat waktu dengan harga yang kompetitif.
Baca juga Tutorial Mengelola Inventaris dengan Microsoft Dynamics 365 Supply Chain
2. Kegiatan Internal vs. Kegiatan Eksternal
Value chain melibatkan banyak kegiatan internal, mulai dari penelitian dan pengembangan, desain produk, hingga pemasaran. Setiap aktivitas dalam value chain ditujukan untuk meningkatkan nilai produk yang ditawarkan. Misalnya, perusahaan akan melakukan inovasi produk untuk memberikan fitur yang lebih baik bagi konsumen.
Di sisi lain, supply chain lebih banyak melibatkan kegiatan yang lebih eksternal. Hal ini mencakup pengelolaan pasokan bahan baku, kerja sama dengan pemasok, dan pengiriman barang ke konsumen. Fokusnya lebih kepada kelancaran aliran barang dan bahan yang dibutuhkan untuk produksi.
3. Pengelolaan Waktu dan Biaya
Keduanya juga berbeda dalam cara mengelola waktu dan biaya. Dalam value chain, perusahaan berfokus pada peningkatan nilai produk yang dihasilkan, meskipun kadang membutuhkan biaya lebih untuk inovasi dan pengembangan produk yang lebih baik. Tujuannya adalah untuk menawarkan produk dengan kualitas terbaik kepada konsumen.
Sebaliknya, dalam supply chain, perusahaan lebih menekankan pengelolaan biaya operasional yang efisien. Pengelolaan pasokan dan pengiriman yang tepat waktu dengan biaya yang lebih rendah menjadi tujuan utama dari supply chain. Ini memungkinkan perusahaan untuk mempertahankan harga kompetitif sekaligus memenuhi permintaan pasar dengan cepat.
4. Hubungan dengan Konsumen
Value chain lebih mengutamakan upaya menciptakan produk yang memiliki nilai tambah bagi konsumen. Misalnya, perusahaan dapat melakukan pengembangan produk berdasarkan feedback konsumen untuk meningkatkan kualitas atau menambah fitur baru. Setiap elemen dalam value chain bertujuan untuk meningkatkan pengalaman pelanggan.
Sementara itu, supply chain berfokus pada pengiriman produk dari perusahaan ke konsumen dengan cara yang efisien dan tepat waktu. Kegiatan dalam supply chain berhubungan langsung dengan distribusi dan pengelolaan produk agar sampai ke tangan konsumen dengan baik.
5. Keterlibatan Pihak Eksternal
Dalam value chain, meskipun melibatkan pihak eksternal seperti pemasok bahan baku, perusahaan lebih fokus pada aktivitas internal yang berhubungan langsung dengan penciptaan nilai dalam produk. Ini termasuk inovasi dan pengembangan produk atau layanan.
Sedangkan dalam supply chain, banyak pihak eksternal yang terlibat, mulai dari pemasok bahan baku, perusahaan logistik, hingga pengecer. Semua pihak ini bekerja sama untuk memastikan barang sampai ke konsumen tepat waktu dan dalam kondisi baik.
Dengan memahami perbedaan antara value chain dan supply chain, kamu dapat lebih bijak dalam mengelola operasional dan proses produksi di perusahaan. Keduanya memiliki tujuan dan fokus yang berbeda, namun saling melengkapi dalam menciptakan produk berkualitas dan tepat waktu.
Untuk mendukung pekerjaan kamu dalam merencanakan dan mengelola berbagai proses bisnis ini, Advan Laptop 360 Stylus 2in1 Touchscreen adalah pilihan yang sangat tepat. Dengan layar sentuh dan fleksibilitas dalam mode penggunaan, laptop ini memudahkan kamu dalam merancang diagram atau melakukan perencanaan strategis bisnis. Didukung dengan prosesor cepat dan memori besar, Advan Laptop 360 Stylus sangat ideal untuk membantu kamu dalam melakukan analisis atau perencanaan operasional dengan efisien dan produktif.***
Editor : Adita Febriyanti