data flow diagram

Advan – Ketika merancang sebuah sistem, kamu pasti ingin alur informasi di dalamnya mudah dipahami, bukan? Nah, DFD (Data Flow Diagram) adalah solusi yang membantu menggambarkan aliran data dalam sistem dengan visual yang sederhana dan jelas. Diagram ini penting karena membuat proses pengembangan sistem lebih terstruktur dan mudah dikelola.

Bagi kamu yang baru terjun di dunia IT, mengenal dan memahami cara membuat Data Flow Diagram adalah langkah awal yang wajib dilakukan. Artikel ini akan mengupas fungsi, manfaat, serta cara membuat DFD secara bertahap. Yuk, simak pembahasannya!

Apa Itu Data Flow Diagram (DFD) dan Langkah-langkah Membuatnya

DFD adalah representasi visual dari bagaimana data mengalir dalam sebuah sistem. Dengan DFD, kamu bisa menggambarkan proses yang terjadi, sumber data, serta arah alur data. Biasanya, DFD digunakan dalam tahap awal perancangan sistem.

Mengapa DFD penting? Karena diagram ini membantu tim developer dan klien memahami sistem tanpa perlu memahami teknis mendalam. DFD juga memudahkan identifikasi masalah dan memastikan semua kebutuhan sistem terpenuhi sebelum coding dimulai.

Sebelum mulai menggambar DFD, ada baiknya kamu memahami alur logika sistem secara menyeluruh. Berikut adalah langkah-langkah yang bisa kamu ikuti:

1. Tentukan Lingkup Sistem

Langkah pertama, kamu perlu menentukan batasan sistem yang akan digambarkan. Lingkup sistem meliputi proses utama, data yang digunakan, dan entitas eksternal yang terlibat.

Misalnya, jika kamu membuat sistem kasir, lingkupnya mencakup proses transaksi, data pelanggan, dan penyedia produk. Pastikan lingkupnya jelas agar diagram tidak terlalu kompleks atau terlalu luas.

2. Identifikasi Entitas Eksternal

Entitas eksternal adalah pihak luar yang berinteraksi dengan sistem, seperti pelanggan, pemasok, atau pihak manajemen. Dalam DFD, entitas ini digambarkan sebagai kotak atau persegi panjang.

Kenapa ini penting? Karena entitas eksternal adalah titik awal dan akhir alur data. Dengan memahami siapa saja entitasnya, kamu bisa merancang sistem yang lebih komprehensif.

3. Gambarkan Proses Utama

Proses utama adalah aktivitas yang memproses data di dalam sistem. Setiap proses digambarkan dengan lingkaran atau elips, sesuai standar DFD.

Sebagai contoh, dalam sistem kasir, proses utama bisa berupa input data produk, pemrosesan transaksi, dan pencetakan struk. Kamu bisa memberi nama pada proses ini untuk mempermudah pembacaan.

Baca Juga: Perbedaan Class Diagram dan ERD dalam Penerapannya

4. Hubungkan dengan Aliran Data

Selanjutnya, kamu perlu menggambarkan alur data dengan panah yang menghubungkan entitas, proses, dan penyimpanan data. Panah ini menunjukkan data apa saja yang mengalir di dalam sistem.

Pastikan aliran data kamu logis. Misalnya, data pelanggan harus melewati proses verifikasi sebelum digunakan untuk transaksi. Hindari aliran data yang tidak relevan agar diagram tetap sederhana.

5. Tambahkan Penyimpanan Data

Langkah terakhir adalah menambahkan simbol penyimpanan data. Biasanya, simbol ini berbentuk garis ganda atau persegi panjang terbuka.

Penyimpanan data menunjukkan tempat data disimpan, seperti database atau arsip fisik. Simbol ini penting untuk menunjukkan bagaimana sistem menjaga informasi tetap aman dan terorganisir.

Tips Membuat DFD yang Mudah Dipahami

Sebelum menggambar DFD, ada beberapa tips penting yang perlu kamu perhatikan:

  • Gunakan Simbol Standar: Pastikan kamu menggunakan simbol yang sesuai dengan standar DFD, seperti lingkaran untuk proses dan panah untuk alur data.
  • Mulai dari Tingkat Konteks: Buat diagram konteks terlebih dahulu untuk melihat gambaran besar sistem, lalu lanjutkan ke diagram level 1 dan seterusnya.

Fungsi Utama DFD dalam Perancangan Sistem

DFD bukan hanya alat untuk menggambarkan aliran data, tetapi juga berfungsi sebagai jembatan komunikasi antara tim teknis dan non-teknis. Diagram ini membantu kamu menjelaskan sistem tanpa bahasa pemrograman.

Selain itu, DFD mempermudah identifikasi masalah. Dengan diagram ini, kamu bisa melihat di mana alur data kurang efektif atau proses tidak efisien. Sebagai hasilnya, sistem yang kamu buat akan lebih optimal.

Laptop Advan TBook x Transformers: Pendukung Ideal untuk Membuat DFD

Untuk membuat DFD dan mendukung tugas sehari-hari, Advan TBook x Transformers adalah pilihan tepat. Laptop ini hadir dengan prosesor Intel N100 yang tangguh, layar HD 14 inci untuk visual yang jelas, serta RAM 4GB yang bisa ditingkatkan hingga 16GB.

Kapasitas penyimpanannya juga fleksibel, mulai dari 128GB dan bisa ditambah hingga 1TB menggunakan SSD. Desain unik bertema Transformers membuatnya cocok untuk kamu yang ingin tampil beda. Selain itu, harganya yang terjangkau menjadikannya solusi ideal untuk pelajar dan profesional muda.

Bersama Advan TBook x Transformers, kamu bisa bekerja lebih produktif dan efisien. Dapatkan laptop ini sekarang untuk menunjang semua kebutuhan kamu, termasuk pembuatan DFD!***

 

Editor: Mahfida Ustadhatul Umma

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *