perbedaan BPMN dan flowchart

Advan – Dalam dunia bisnis dan teknologi, memahami alur kerja menjadi hal penting untuk memaksimalkan efisiensi. Kamu mungkin sering mendengar istilah BPMN (Business Process Model and Notation) dan flowchart sebagai alat bantu dalam menggambarkan proses kerja. Meskipun terlihat serupa, kedua alat ini sebenarnya memiliki fungsi dan kegunaan yang berbeda. Mari kita ulas perbedaan BPMN dan flowchart lebih detail.

Memilih antara BPMN atau flowchart bukan hanya soal preferensi, tapi juga tentang kebutuhan spesifik yang ingin kamu penuhi. Jika kamu tahu perbedaannya, kamu bisa memilih alat yang paling cocok untuk proyek atau pekerjaan kamu. Yuk, kita bahas lebih detail tentang perbedaan keduanya!

Perbedaan BPMN dan Flowchart

Sebelum memahami perbedaannya, penting untuk mengetahui definisi dan tujuan dari masing-masing alat ini. BPMN dan flowchart memiliki pendekatan unik dalam menggambarkan alur kerja, tergantung pada konteks penggunaannya.

BPMN dirancang khusus untuk bisnis yang ingin menggambarkan proses secara detail dan profesional. Sementara itu, flowchart lebih sederhana dan sering digunakan untuk keperluan umum, seperti penggambaran ide atau langkah kerja. Sekarang, mari kita lihat poin-poin utama yang membedakan keduanya.

1. Tingkat Kompleksitas

BPMN menawarkan struktur yang lebih kompleks dibandingkan flowchart. Alat ini memiliki simbol khusus untuk menggambarkan aktivitas, keputusan, dan alur komunikasi antar proses. Hal ini membuat BPMN cocok untuk proyek besar yang memerlukan detail tinggi.

Flowchart, di sisi lain, lebih sederhana dan mudah dipahami. Dengan hanya beberapa simbol dasar seperti persegi panjang, panah, dan lingkaran, flowchart efektif untuk menjelaskan proses kerja yang tidak terlalu rumit. Jika kamu butuh alat yang cepat dan mudah digunakan, flowchart bisa jadi pilihan.

2. Tujuan Penggunaan

BPMN umumnya digunakan oleh perusahaan untuk mendokumentasikan proses bisnis. Notasi yang digunakan juga sudah distandardisasi, sehingga memudahkan komunikasi antar tim atau klien. Dengan BPMN, kamu bisa menjelaskan proses yang melibatkan banyak departemen.

Sebaliknya, flowchart sering digunakan untuk brainstorming atau menyusun langkah awal sebuah proses. Alat ini fleksibel dan tidak memerlukan aturan ketat, sehingga cocok untuk tim kecil yang ingin memvisualisasikan ide dengan cepat.

3. Simbol dan Notasi yang Digunakan

BPMN memiliki lebih dari 50 simbol untuk menggambarkan aktivitas, alur kerja, dan jenis keputusan. Simbol-simbol ini dirancang untuk menggambarkan kompleksitas proses bisnis secara menyeluruh. Jika kamu menginginkan dokumentasi yang mendetail, BPMN adalah jawabannya.

Flowchart menggunakan simbol dasar yang mudah dikenali, seperti kotak untuk langkah, panah untuk alur, dan berlian untuk keputusan. Simbol yang sederhana ini membuat flowchart lebih ramah pengguna dan tidak membutuhkan pelatihan khusus untuk memahaminya.

Baca Juga: Rekomendasi Aplikasi Pembuat Flowchart yang Populer

4. Kemampuan Integrasi Teknologi

Salah satu keunggulan BPMN adalah kemampuannya diintegrasikan dengan perangkat lunak manajemen bisnis. Kamu bisa menggunakan BPMN untuk membuat alur kerja otomatis yang langsung bisa diterapkan ke dalam sistem perusahaan.

Flowchart lebih terbatas dalam hal ini. Meski bisa dibuat secara digital, flowchart biasanya hanya berfungsi sebagai dokumen referensi. Namun, untuk proyek kecil yang tidak memerlukan teknologi canggih, flowchart tetap sangat membantu.

5. Kemudahan Pembelajaran

Belajar menggunakan BPMN membutuhkan waktu karena notasi dan simbolnya cukup kompleks. Kamu mungkin perlu pelatihan khusus untuk memahami setiap elemennya dengan baik. Namun, jika sudah menguasainya, BPMN sangat bermanfaat untuk pekerjaan skala besar.

Flowchart jauh lebih mudah dipelajari, bahkan untuk pemula. Kamu hanya perlu memahami simbol dasar dan cara menghubungkannya. Kemudahan ini membuat flowchart sering digunakan oleh banyak kalangan, termasuk pelajar dan profesional non-teknis.

Tips Memilih Antara BPMN dan Flowchart

Sebelum kamu memutuskan alat mana yang akan digunakan, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Pertama, tentukan tujuan utama dari penggambaran alur kerja. Apakah untuk dokumentasi bisnis atau hanya untuk brainstorming?

Kedua, sesuaikan dengan tim atau audiens yang akan menggunakan alat tersebut. Jika tim kamu lebih berorientasi pada detail, BPMN adalah pilihan tepat. Namun, jika kamu butuh alat yang cepat dan sederhana, flowchart bisa lebih efektif.

Mengoptimalkan Alur Kerja dengan Alat yang Tepat

Setiap alat memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. BPMN memberikan kejelasan pada proses bisnis yang kompleks, sementara flowchart menawarkan kemudahan untuk penggambaran awal. Kamu hanya perlu menyesuaikan alat dengan kebutuhan kamu.

Jangan lupa, manfaatkan perangkat lunak atau aplikasi yang mendukung alat pilihan. Ada banyak aplikasi BPMN dan flowchart yang dapat mempercepat proses kerja kamu, seperti Lucidchart, Draw.io, atau Bizagi. Pilih yang paling sesuai dengan preferensi!

Untuk kebutuhan profesional seperti membuat BPMN, kamu membutuhkan perangkat yang bertenaga, seperti Laptop Advan Pixelwar. Laptop ini sengaja dirancang untuk menangani pekerjaan berat, termasuk pengolahan diagram yang kompleks.

Ditambah lagi, RAM 16GB dan penyimpanan 512GB SSD memastikan semua aplikasi berjalan mulus. Pilih Laptop Advan Pixelwar, dan rasakan perbedaan performanya dalam mendukung produktivitas kamu!***

 

Editor: Mahfida Ustadhatul Umma

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *