Advan – Keamanan server merupakan prioritas utama bagi siapa pun yang memiliki tanggung jawab atas infrastruktur digital, baik untuk bisnis maupun kebutuhan pribadi. Salah satu langkah paling mendasar dalam menjaga keamanan server adalah dengan mengkonfigurasi firewall. Firewall bertindak sebagai penghalang antara server dan ancaman eksternal, memastikan hanya lalu lintas yang diizinkan yang dapat mengakses server. Tanpa konfigurasi firewall yang tepat, server bisa menjadi target serangan siber seperti malware, pencurian data, atau bahkan gangguan operasional.
Bagi banyak orang, istilah firewall terdengar teknis dan rumit. Padahal, konfigurasi firewall dapat dilakukan dengan langkah-langkah sederhana. Firewall pada dasarnya adalah sistem keamanan yang memantau dan mengendalikan lalu lintas jaringan yang masuk dan keluar. Dengan menyiapkan firewall dengan baik, server akan terlindungi dari akses yang tidak diinginkan, sementara akses yang sah tetap bisa berjalan tanpa hambatan.
Artikel ini akan membahas tutorial konfigurasi firewall untuk melindungi server. Tidak hanya untuk para profesional IT, panduan ini juga bisa diikuti oleh siapa saja yang ingin melindungi server mereka dari potensi ancaman.
Mengapa Firewall Penting untuk Server?
Sebelum masuk ke tahap konfigurasi, penting untuk memahami mengapa firewall sangat krusial dalam infrastruktur keamanan server.
1. Melindungi dari Ancaman Eksternal
Firewall berfungsi sebagai lapisan perlindungan pertama untuk server dari ancaman eksternal. Ketika server terhubung ke internet, ia bisa diakses oleh siapa saja dari mana saja di dunia. Firewall akan membantu membatasi akses hanya kepada pengguna atau jaringan yang telah diberikan izin.
2. Mencegah Serangan DDoS
Serangan Distributed Denial of Service (DDoS) adalah jenis serangan yang mencoba membuat server tidak bisa diakses dengan membanjirinya dengan lalu lintas palsu. Firewall yang dikonfigurasi dengan benar dapat mendeteksi dan menahan serangan semacam ini, sehingga server tetap berjalan normal.
3. Menyaring Lalu Lintas Berbahaya
Firewall tidak hanya memblokir lalu lintas yang mencurigakan, tetapi juga bisa disesuaikan untuk menyaring jenis-jenis lalu lintas tertentu. Misalnya, administrator server bisa mengatur agar hanya port dan protokol tertentu yang diizinkan, sementara yang lainnya diblokir.
Baca juga Simak, Cara Backup Server Secara Otomatis Menggunakan Script
Langkah-Langkah Konfigurasi Firewall
Setelah memahami pentingnya firewall, langkah selanjutnya adalah mempelajari bagaimana cara mengkonfigurasinya. Proses ini bisa berbeda tergantung pada jenis server dan sistem operasi yang digunakan. Berikut tutorial dasar untuk mengkonfigurasi firewall di server berbasis Linux menggunakan iptables dan di server Windows menggunakan Windows Firewall.
1. Konfigurasi Firewall di Server Linux (iptables)
Iptables adalah salah satu alat paling populer untuk mengelola firewall di server Linux. Berikut adalah langkah-langkah dasar untuk mengonfigurasinya.
Install iptables
Jika iptables belum terinstal di server, install dengan menjalankan perintah berikut di terminal:
sudo apt-get install iptables
Untuk distribusi berbasis CentOS atau RedHat, gunakan:
sudo yum install iptables
Atur Kebijakan Default
Langkah pertama adalah menentukan kebijakan default untuk tabel filter. Kebijakan ini akan menentukan apa yang terjadi pada lalu lintas yang tidak sesuai dengan aturan spesifik. Misalnya, bisa diatur untuk menolak semua lalu lintas yang tidak dikenal:
sudo iptables -P INPUT DROP
sudo iptables -P FORWARD DROP
sudo iptables -P OUTPUT ACCEPT
Izinkan Lalu Lintas SSH
Biasanya, akses SSH perlu diizinkan agar bisa mengelola server dari jarak jauh. Untuk mengizinkan akses SSH melalui port 22, gunakan perintah ini:
sudo iptables -A INPUT -p tcp –dport 22 -j ACCEPT
Simpan dan Terapkan Konfigurasi
Setelah semua aturan diatur, simpan dan terapkan konfigurasi firewall dengan menjalankan:
2. Konfigurasi Firewall di Windows Server
Jika menggunakan Windows Server, langkah-langkah konfigurasi firewall juga sangat mudah dilakukan melalui antarmuka grafis Windows Firewall.
Buka Windows Firewall
Untuk mengakses Windows Firewall di server Windows, buka Control Panel, lalu pilih System and Security > Windows Defender Firewall.
Membuat Aturan Baru
Di sisi kiri, klik “Advanced settings”, kemudian pilih Inbound Rules untuk mengatur lalu lintas yang masuk. Klik New Rule dan ikuti langkah berikut:
- Pilih Port untuk membatasi lalu lintas hanya melalui port tertentu.
- Tentukan apakah ingin menggunakan TCP atau UDP dan masukkan nomor port yang akan diizinkan.
- Tentukan apakah akan membolehkan atau memblokir koneksi.
- Berikan nama pada aturan yang baru dibuat, misalnya “Allow SSH”.
Blokir Lalu Lintas Tertentu
Jika ingin memblokir akses dari IP tertentu atau mengizinkan akses hanya dari jaringan internal, pilih New Rule, lalu tentukan Custom dan atur berdasarkan alamat IP atau port.
Baca juga Cara Mengatur Reverse Proxy Server Menggunakan Nginx
Menjaga Firewall Tetap Terupdate
Setelah firewall dikonfigurasi, penting untuk terus memantau dan memperbarui pengaturan. Ancaman dan serangan baru terus bermunculan, sehingga firewall harus disesuaikan dengan kebijakan keamanan terbaru.
1. Perbarui Aturan Secara Berkala
Firewall harus diperbarui secara berkala, terutama jika ada perubahan pada infrastruktur server, seperti penambahan aplikasi baru atau perubahan alamat IP.
2. Monitor Log Firewall
Sebagian besar firewall modern menyediakan log aktivitas yang bisa digunakan untuk melacak aktivitas mencurigakan atau serangan potensial. Memantau log ini secara teratur membantu mendeteksi masalah keamanan lebih awal.
Dengan memahami tutorial konfigurasi firewall ini, server bisa lebih terlindungi dari ancaman eksternal dan tetap aman. Bagi yang ingin meningkatkan kinerja dan keamanan dalam menjalankan server atau mengelola infrastruktur digital, laptop Advan Workplus adalah pilihan tepat. Dilengkapi dengan AMD Ryzen 5, RAM 16GB, dan penyimpanan 512GB SSD, Advan Workplus siap menangani berbagai kebutuhan server dan pengembangan web.***
Editor : Adita Febriyanti