Advan – Memindahkan website ke server baru mungkin terdengar rumit, tetapi jika kamu tahu langkah-langkah yang tepat, prosesnya akan lebih mudah. Baik kamu memindahkan website untuk meningkatkan performa atau mendapatkan layanan hosting yang lebih baik, pemindahan yang mulus sangat penting untuk menjaga website tetap berjalan.
Dalam artikel ini, kita akan membahas langkah-langkah utama yang harus kamu ikuti agar migrasi website ke server baru berjalan tanpa hambatan. Dengan begitu, pengunjung website kamu tidak akan terganggu selama proses pemindahan.
Langkah Penting Sebelum Memindahkan Website ke Server Baru
Sebelum kamu mulai memindahkan website, ada beberapa hal yang harus dipersiapkan. Pastikan kamu memiliki akses ke server lama dan server baru, serta backup lengkap dari semua data website. Ini penting untuk menghindari kehilangan informasi atau file penting selama proses migrasi.
Selain itu, pastikan DNS (Domain Name System) juga sudah disiapkan untuk di- update setelah semua file berhasil dipindahkan ke server baru. DNS mengatur agar domain kamu terhubung ke server yang tepat.
1. Backup Semua File Website
Langkah pertama dalam memindahkan website ke server baru adalah melakukan backup. Backup adalah langkah yang paling penting untuk menghindari kehilangan data.
Kamu bisa menggunakan fitur backup yang disediakan oleh layanan hosting atau melakukannya secara manual melalui FTP. Setelah semua file tersimpan aman, kamu bisa mulai proses migrasi ke server baru.
2. Backup Database Website
Selain file, kamu juga harus melakukan backup database. Database menyimpan semua data dinamis dari website, seperti konten, pengguna, dan pengaturan.
Untuk website yang menggunakan CMS seperti WordPress, kamu bisa melakukan backup database melalui phpMyAdmin. Setelah backup selesai, simpan file SQL tersebut dengan aman.
3. Upload File ke Server Baru
Setelah backup selesai, saatnya memindahkan file ke server baru. Kamu bisa menggunakan FTP atau File Manager yang disediakan oleh layanan hosting untuk upload semua file website ke server baru.
Pastikan folder dan file sudah terstruktur dengan benar seperti di server lama. Kesalahan kecil bisa menyebabkan website kamu tidak berjalan dengan baik setelah migrasi.
Baca Juga: Perbedaan Antara Dedicated Server dan Cloud Server, Apa Saja Itu?
4. Impor Database ke Server Baru
Setelah file berhasil di-upload, kamu juga perlu mengimpor database ke server baru. Gunakan phpMyAdmin atau alat serupa untuk mengimpor file SQL yang sudah kamu backup.
Jangan lupa sesuaikan pengaturan koneksi database di file konfigurasi website, seperti wp-config.php untuk WordPress, agar terhubung ke database baru.
5. Update DNS dan Tunggu Propagasi
Langkah terakhir adalah memperbarui DNS agar domain kamu mengarah ke server baru. Kamu bisa melakukannya di panel domain yang kamu gunakan. Pastikan kamu memasukkan IP server baru dengan benar.
Proses propagasi DNS bisa memakan waktu hingga 48 jam. Selama itu, website kamu mungkin masih diakses dari server lama sebelum sepenuhnya beralih ke server baru.
Hal-Hal yang Perlu Dicek Setelah Migrasi
Setelah semua langkah di atas selesai, ada beberapa hal yang perlu kamu cek. Pertama, pastikan website berjalan dengan baik di server baru. Lakukan pengujian pada semua fitur, seperti form, halaman, dan plugin.
Jangan lupa juga memeriksa performa website di server baru. Jika ada masalah, periksa kembali konfigurasi atau hubungi penyedia hosting untuk mendapatkan bantuan.
Memindahkan website ke server baru memang membutuhkan beberapa langkah, tapi jika dilakukan dengan hati-hati, migrasi bisa berjalan lancar tanpa masalah. Mulai dari backup file, upload ke server baru, hingga update DNS, semua tahap perlu diperhatikan.
Untuk mendukung proses migrasi website yang lebih lancar, kamu tentu memerlukan laptop yang andal seperti Laptop Advan Workpro. Laptop ini dilengkapi prosesor Intel Core i5 dan RAM 8GB, yang sangat membantu dalam multitasking berat, termasuk saat melakukan migrasi dan pengaturan server. Dengan SSD 512GB, performanya cepat dan efisien, cocok untuk kamu yang bekerja di bidang web development atau IT.***
Editor: Mahfida Ustadhatul Umma