Advan – Internet of Things (IoT) telah menjadi bagian penting dalam kehidupan kita. Mulai dari rumah pintar, mobil otonom, hingga perangkat wearable, semuanya menggunakan IoT. Namun, tantangan terbesar dari teknologi ini adalah keamanan, karena semakin banyak perangkat yang terhubung berarti semakin banyak celah bagi ancaman digital. Untuk mengatasi masalah ini, enkripsi dan algoritma kriptografi digunakan untuk melindungi komunikasi dan data antara perangkat IoT. Algoritma-algoritma ini berperan dalam menjaga kerahasiaan, integritas, dan otentikasi data yang dikirimkan oleh perangkat. Mari kita bahas lebih dalam beberapa algoritma kriptografi yang digunakan dalam pengamanan IoT:
1. AES (Advanced Encryption Standard)
AES adalah algoritma simetris yang sering digunakan untuk mengamankan data IoT. Algoritma ini cepat dan aman, sehingga cocok untuk perangkat dengan sumber daya terbatas. Penggunaan AES dapat memastikan bahwa data yang ditransmisikan terlindungi dari ancaman pihak ketiga.
Dengan kunci enkripsi yang dapat diatur panjangnya, AES memberikan perlindungan yang fleksibel sesuai dengan kebutuhan perangkat IoT. Implementasinya pada perangkat IoT memungkinkan keamanan yang efisien dan tidak menguras daya perangkat.
2. RSA (Rivest-Shamir-Adleman)
RSA adalah algoritma asimetris yang digunakan untuk enkripsi dan dekripsi data. Algoritma ini sangat aman, tetapi membutuhkan lebih banyak sumber daya daripada algoritma simetris seperti AES. RSA biasanya digunakan untuk mengamankan pertukaran kunci dalam perangkat IoT.
Meskipun membutuhkan daya komputasi lebih besar, RSA memastikan keamanan data yang dipertukarkan antara perangkat IoT. Dengan enkripsi yang kuat, algoritma ini membantu memastikan bahwa data hanya dapat diakses oleh pihak yang berwenang.
3. ECC (Elliptic Curve Cryptography)
ECC adalah algoritma yang semakin populer dalam pengamanan IoT. Algoritma ini menawarkan tingkat keamanan yang sama seperti RSA, tetapi dengan ukuran kunci yang lebih kecil. Hal ini membuat ECC sangat cocok untuk perangkat IoT yang memiliki keterbatasan daya dan memori.
Dengan ukuran kunci yang lebih kecil, ECC memungkinkan enkripsi dan dekripsi data dilakukan lebih efisien. Ini membantu perangkat IoT tetap hemat daya sekaligus menjaga tingkat keamanan yang tinggi.
Baca Juga: Apa Itu Kriptografi Eliptik dan Penggunaannya dalam Sistem Keamanan
4. SHA (Secure Hash Algorithm)
SHA digunakan untuk memastikan integritas data dalam komunikasi IoT. Algoritma ini menciptakan nilai hash yang unik untuk setiap data yang dikirim, sehingga perubahan sedikit saja akan menyebabkan perubahan besar pada nilai hash. Hal ini memungkinkan perangkat IoT mendeteksi apakah ada perubahan atau manipulasi data.
SHA membantu memastikan bahwa data yang dikirimkan tetap utuh dan tidak dimodifikasi oleh pihak yang tidak berwenang. Algoritma ini sangat penting dalam menjaga keandalan sistem IoT, terutama dalam aplikasi kritis seperti kesehatan dan transportasi.
5. DTLS (Datagram Transport Layer Security)
DTLS adalah protokol keamanan yang dirancang untuk komunikasi berbasis UDP di jaringan IoT. Protokol ini menggunakan enkripsi untuk melindungi data yang dikirim melalui jaringan yang tidak aman. DTLS dirancang untuk memastikan bahwa komunikasi tetap aman tanpa mengorbankan performa perangkat.
Dengan penggunaan DTLS, perangkat IoT dapat tetap berkomunikasi dengan aman meskipun menggunakan jaringan yang rawan ancaman. Hal ini sangat penting untuk menjaga kerahasiaan data dan memastikan keamanannya.
Pengamanan perangkat IoT memerlukan penggunaan algoritma kriptografi yang sesuai dengan keterbatasan perangkat dan kebutuhan keamanan yang dihadapi. Beberapa algoritma seperti AES, RSA, ECC, SHA, dan DTLS, dapat digunakan untuk memastikan data tetap aman, integritas terjaga, dan komunikasi tidak dapat diakses oleh pihak yang tidak berwenang.
Untuk mengoptimalkan pengelolaan dan pengembangan perangkat IoT, ADVAN Laptop 360 Stylus 2in1 Touchscreen dapat menjadi perangkat yang ideal. Dengan dukungan prosesor Intel Core i3 dan RAM 8GB, laptop ini mampu menjalankan berbagai aplikasi keamanan IoT dengan lancar. Desainnya yang fleksibel dan layar sentuh yang mendukung penggunaan stylus membuatnya sangat praktis untuk bekerja dengan berbagai perangkat IoT, baik untuk pengembangan, monitoring, maupun analisis keamanan.***
Editor: Mahfida Ustadhatul Umma