Perbedaan Antara Hashing dan Enkripsi
Ilustrasi sedang Input Enkripsi Data

Advan – Dalam era digital sepeti sekarang ini, keamanan data menjadi perhatian utama bagi banyak orang. Dengan meningkatnya ancaman cyber, penting bagi kita untuk memahami berbagai cara melindungi informasi, salah satunya melalui hashing dan enkripsi. Meskipun kedua metode ini sering terdengar mirip, mereka memiliki perbedaan signifikan yang berpengaruh pada bagaimana kita mengelola dan melindungi data kita.

Di artikel ini, kita akan membahas perbedaan antara hashing dan enkripsi data yang perlu kamu ketahui. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang kedua konsep ini, kamu bisa membuat keputusan yang lebih bijak dalam menjaga keamanan informasi pribadi maupun profesional. Yuk, simak penjelasan selengkapnya!

Perbedaan Antara Hashing dan Enkripsi Data

Dalam dunia digital saat ini, keamanan data menjadi hal yang sangat penting. Dua metode yang sering dibahas adalah hashing dan enkripsi. Meskipun keduanya berfungsi untuk melindungi informasi, mereka memiliki perbedaan mendasar. Di sini, kita akan membahas lima perbedaan utama antara hashing dan enkripsi data yang perlu kamu ketahui.

1. Tujuan Utama

Hashing bertujuan untuk memastikan integritas data. Dengan hashing, kamu dapat memverifikasi bahwa data yang diterima tidak berubah sejak proses hashing dilakukan. Misalnya, jika kamu mengupload file, sistem akan menghitung nilai hash dari file tersebut. Jika nilai hash di sisi penerima sama dengan nilai hash di sisi pengirim, berarti file tersebut utuh. Enkripsi, di sisi lain, bertujuan untuk menjaga kerahasiaan data. Enkripsi dapat mengubah informasi menjadi format yang tidak dapat dibaca tanpa menggunakan kunci dekripsi. Contohnya, pesan yang dienkripsi hanya dapat dibaca oleh orang yang memiliki kunci yang tepat. Jadi, jika ada orang yang mencegat pesan, mereka tidak akan bisa memahami isinya.

2. Proses dan Algoritma

Hashing menggunakan algoritma tertentu untuk menghasilkan nilai hash dari data. Beberapa algoritma hashing yang populer adalah MD5, SHA-1, dan SHA-256. Proses ini bersifat satu arah, artinya setelah data di-hash, tidak mungkin mengubahnya kembali ke bentuk semula. Di sisi lain, enkripsi menggunakan algoritma yang lebih kompleks, seperti AES (Advanced Encryption Standard) atau RSA (Rivest-Shamir-Adleman). Proses ini bersifat dua arah, artinya kamu bisa mengenkripsi data dan kemudian mendekripsinya kembali menggunakan kunci yang tepat.

Baca juga Perlu Tahu, Mengenal Enkripsi Data dalam Dunia Digital Forensik

3. Hasil yang Dihasilkan

Hasil dari hashing adalah nilai hash yang biasanya berupa string dengan panjang tetap. Misalnya, meskipun data yang di-hash berbeda-beda, hasil hash dari algoritma SHA-256 akan selalu memiliki panjang 256 bit. Sementara itu, enkripsi menghasilkan ciphertext, yang memiliki panjang bervariasi tergantung pada algoritma yang digunakan dan panjang kunci. Ciphertext ini dapat berupa string yang tampak acak dan tidak teratur, menjadikannya sulit untuk dipecahkan tanpa kunci.

4. Kunci dan Keamanan

Dalam hashing, tidak ada kunci yang terlibat. Karena ini adalah proses satu arah, hash tidak dapat diubah kembali ke bentuk aslinya. Ini membuat hashing sangat efektif untuk menyimpan password. Misalnya, saat kamu mendaftar di situs web, password akan di-hash sebelum disimpan di database. Jadi, jika database dibobol, penyerang tidak bisa mendapatkan password aslinya. Sementara itu, enkripsi memerlukan kunci untuk mengenkripsi dan mendekripsi data. Keamanan enkripsi bergantung pada kekuatan kunci dan algoritma yang digunakan. Kunci yang kuat dapat mencegah akses tidak sah, tetapi jika kunci tersebut jatuh ke tangan yang salah, data tersebut bisa dengan mudah didekripsi.

5. Penggunaan Umum

Hashing umumnya digunakan dalam situasi di mana integritas data sangat penting, seperti dalam penyimpanan password, verifikasi file, dan tanda tangan digital. Hashing juga sering digunakan dalam blockchain untuk memastikan bahwa setiap transaksi tidak diubah. Di sisi lain, enkripsi banyak digunakan untuk melindungi data sensitif saat ditransfer atau disimpan, seperti informasi keuangan, data medis, atau komunikasi pribadi. Enkripsi penting untuk keamanan email, aplikasi chatting, dan banyak sistem lain yang memerlukan perlindungan data.

Dengan memahami perbedaan antara hashing dan enkripsi, kamu bisa lebih bijak dalam memilih metode yang tepat untuk melindungi data. Masing-masing memiliki tujuan dan aplikasi yang berbeda, jadi pastikan untuk mempertimbangkan kebutuhan keamanan sebelum memutuskan mana yang paling sesuai. Dengan pengetahuan ini, kamu dapat meningkatkan keamanan data pribadi dan profesional dengan lebih efektif!

Kalau kamu sedang mencari laptop yang bisa diandalkan untuk kerja dan belajar, Advan WorkPro bisa jadi pilihan tepat! Dengan desain yang sleek dan performa yang mumpuni, laptop ini siap mendukung segala aktivitas, mulai dari nulis dokumen hingga meeting online. Ditambah lagi, baterainya tahan lama, jadi bisa bekerja tanpa khawatir kehabisan daya. Yuk, tingkatkan produktivitas dengan Advan WorkPro!***

 

Editor : Adita Febriyanti

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *