Advan – Seorang Full Stack Developer di perusahaan startup biasanya harus menghadapi berbagai tantangan yang unik setiap harinya. Dalam peran ini, kamu akan menjadi jembatan antara frontend dan backend, memegang tanggung jawab penuh dari pembuatan hingga pemeliharaan sebuah aplikasi. Kerja di startup artinya kamu harus serba bisa, cepat beradaptasi, dan selalu siap dengan berbagai tugas baru. Setiap hari bisa saja kamu menulis kode, memecahkan bug, atau bahkan merancang desain baru yang sesuai dengan kebutuhan pasar. Tentu saja, semua itu menuntut kamu untuk selalu update dengan teknologi terbaru. Di artikel ini kita akan membahas apa saja alur kerja seorang full stack developer.
Startup umumnya memiliki alur kerja yang lebih dinamis dan tidak terlalu kaku dibandingkan perusahaan besar. Kamu mungkin tidak akan bekerja dengan dokumen yang berlapis-lapis atau protokol yang rumit, tetapi kamu perlu bekerja dengan kecepatan tinggi. Hal ini terjadi karena kamu akan sering kali berurusan langsung dengan pengambil keputusan, yang biasanya adalah CEO atau CTO. Dengan waktu yang terbatas dan tantangan yang terus berubah, kamu perlu memastikan bahwa setiap baris kode yang kamu tulis dapat memberikan nilai tambah secara langsung pada produk startup tersebut.
Peran Full Stack Developer di Startup
Dengan tanggung jawab yang mencakup pengembangan front-end hingga back-end, seorang full stack developer mampu menyediakan solusi yang efisien dan holistik bagi perusahaan rintisan yang biasanya bekerja dengan sumber daya terbatas.
1. Memahami Kebutuhan Bisnis
Kamu akan bekerja erat dengan tim produk dan bisnis untuk memahami kebutuhan apa yang sebenarnya diinginkan pengguna.
2. Mengembangkan Desain Frontend
Setelah memahami kebutuhan, kamu akan memulai dengan membangun antarmuka yang mudah digunakan dan menarik bagi pengguna.
3. Membangun Backend yang Kuat
Di balik frontend yang cantik, ada sistem backend yang harus kamu buat agar aplikasi bisa berjalan dengan lancar.
Baca juga: Skill yang Wajib Dimiliki oleh Front End Developer Pemula
4. Mengintegrasikan API
Kamu perlu menghubungkan berbagai layanan eksternal melalui API agar aplikasi kamu bisa berfungsi sesuai harapan.
5. Pengujian dan Debugging
Setelah pengembangan, kamu harus melakukan pengujian mendalam untuk menemukan bug dan memperbaikinya secepat mungkin.
6. Merespons Feedback Pengguna
Setiap startup sangat bergantung pada feedback pengguna, jadi kamu harus bisa cepat merespons perubahan yang diinginkan.
7. Mengoptimalkan Performa Aplikasi
Kinerja aplikasi adalah kunci di dunia startup, jadi kamu akan terus bekerja untuk meningkatkan efisiensi aplikasi yang sudah ada.
8. Mengelola Infrastruktur
Selain coding, kamu juga akan terlibat dalam mengelola server, database, dan memastikan segala hal berjalan tanpa kendala.
Baca juga: Bagaimana Cara Memulai Karier sebagai Full Stack Developer
Menjadi seorang Full Stack Developer di perusahaan startup memang menantang, tetapi juga sangat memuaskan. Kamu akan bekerja dengan kecepatan tinggi, memiliki tanggung jawab besar, dan sering kali menjadi pahlawan di balik kesuksesan sebuah aplikasi. Dengan berbagai peran yang harus kamu jalani, pastikan kamu selalu memperbarui pengetahuan dan keterampilan kamu untuk bisa mengikuti dinamika yang ada di dunia startup.
Di tengah alur kerja yang dinamis tersebut, memiliki perangkat yang andal sangatlah penting. Advan Laptop Workplus hadir sebagai solusi yang sempurna bagi kamu seorang Full Stack Developer. Dengan performa yang kuat dan desain yang ringan, Advan Laptop Workplus siap mendukung kamu dalam menulis kode dengan lancar dan bekerja di mana saja tanpa hambatan.
Selain itu, baterai tahan lama dan kemampuan multitasking dari Advan Laptop Workplus membuat kamu bisa menyelesaikan berbagai tugas sekaligus tanpa khawatir perangkat kamu akan melambat. Laptop ini dirancang khusus untuk kamu yang selalu mobile, butuh performa tinggi, dan ingin tetap produktif sepanjang hari.***
Editor: Andik Chefasa