Advan – Scrum adalah metode manajemen proyek yang sangat efektif mengelola dan menyelesaikan proyek secara efisien. Salah satu elemen kunci dalam Scrum adalah backlog, yang berfungsi sebagai daftar pekerjaan yang perlu diselesaikan oleh tim. Membuat backlog dalam scrum yang baik sangat penting memastikan bahwa tim dapat bekerja dengan fokus dan mencapai tujuan proyek.
Jika kamu baru mengenal Scrum atau ingin memperbaiki cara mengelola backlog, ada beberapa langkah yang bisa diikuti. Dalam panduan ini, kamu akan belajar cara membuat backlog yang efektif dan terstruktur mendukung keberhasilan proyek.
Memahami cara membuat backlog dalam scrum yang efektif akan membantu timmu bekerja lebih produktif dan efisien. Berikut adalah langkah-langkah yang bisa kamu ikuti:
1. Identifikasi Semua Pekerjaan
Langkah pertama dalam membuat backlog adalah mengidentifikasi semua pekerjaan yang perlu diselesaikan untuk proyek. Mulailah dengan mengumpulkan semua ide, tugas, dan kebutuhan yang berhubungan dengan proyek. Pastikan kamu mendapatkan input dari semua anggota tim dan pemangku kepentingan untuk memastikan tidak ada yang terlewatkan.
2. Prioritaskan Pekerjaan
Setelah semua pekerjaan teridentifikasi, langkah selanjutnya adalah memprioritaskannya. Dalam Scrum, prioritas ditentukan berdasarkan nilai bisnis dan urgensi. Tugas yang memberikan nilai bisnis tertinggi harus ditempatkan di bagian atas backlog, sementara tugas dengan nilai lebih rendah ditempatkan di bagian bawah. Hal ini membantu tim fokus pada pekerjaan yang paling penting terlebih dahulu.
3. Buat User Stories
User stories adalah cara untuk mendefinisikan pekerjaan dari perspektif pengguna akhir. Setiap user story harus memiliki deskripsi singkat tentang siapa pengguna, apa yang mereka butuhkan, dan mengapa. User stories membantu tim memahami kebutuhan pengguna dan memastikan bahwa pekerjaan yang dilakukan sesuai dengan tujuan proyek.
4. Tulis Acceptance Criteria
Setiap user story harus dilengkapi dengan acceptance criteria, yang merupakan kondisi yang harus dipenuhi agar pekerjaan dianggap selesai. Acceptance criteria membantu tim memahami apa yang diharapkan dari setiap user story dan memastikan bahwa hasil akhirnya memenuhi kebutuhan pengguna. Pastikan acceptance criteria ditulis dengan jelas dan spesifik.
5. Review dan Refine Backlog Secara Teratur
Backlog bukanlah sesuatu yang statis. Backlog harus diperbarui secara teratur berdasarkan feedback dari tim dan pemangku kepentingan. Lakukan sesi backlog refinement secara berkala untuk memastikan bahwa backlog selalu relevan dan up-to-date. Ini juga membantu tim mempersiapkan diri untuk sprint berikutnya dengan lebih baik.
6. Gunakan Alat Manajemen Proyek
Untuk mempermudah pengelolaan backlog, kamu bisa menggunakan alat manajemen proyek seperti Jira, Trello, atau Asana. Alat-alat ini membantu kamu mengatur dan memvisualisasikan backlog dengan lebih efektif. Pilih alat yang paling sesuai dengan kebutuhan tim dan pastikan semua anggota tim terbiasa menggunakannya.
7. Kolaborasi dengan Tim
Membuat dan mengelola backlog adalah usaha tim. Pastikan semua anggota tim terlibat dalam proses pembuatan backlog dan memberikan input mereka. Kolaborasi yang baik akan membantu menciptakan backlog yang komprehensif dan sesuai dengan kebutuhan proyek. Dengan melibatkan semua pihak, kamu bisa memastikan bahwa backlog mencerminkan prioritas dan tujuan bersama.
Membuat backlog yang efektif dalam Scrum adalah langkah penting memastikan bahwa proyek berjalan dengan lancar dan tim bekerja dengan fokus. Dengan mengikuti langkah-langkah di atas, kamu bisa menciptakan backlog yang terstruktur dan memberikan panduan yang jelas bagi tim.
Advan 360 Stylus 2in1 adalah pilihan ideal mendukung produktivitas timmu. Ditenagai prosesor Intel i3 dan RAM 8GB, laptop ini menghadirkan performa maksimal untuk multitasking. Desain ringan dan layar FHD 14 inci memberikan kenyamanan bekerja di mana saja. Advan 360 membantu tim mencapai hasil optimal dalam setiap proyek.***
Editor: Mahfida Ustadhatul Umma