Advan – Pernah merasa perusahaan tertentu bisa “mengetahui pikiran”? Misalnya, saat baru mencari informasi tentang produk tertentu di internet, tiba-tiba muncul iklan atau rekomendasi yang sangat relevan di media sosial atau situs web lainnya itulah yang disebut dengan data analytics. Rasanya seperti perusahaan tersebut tahu persis apa yang diinginkan, bukan? Hal ini tidak terjadi secara kebetulan. Di balik kemampuan perusahaan untuk “menebak” preferensi terdapat teknologi yang kuat yang dikenal sebagai data analytics atau analisis data. Teknologi ini memungkinkan perusahaan untuk mengumpulkan, menganalisis, dan memahami data dengan cara yang mendalam sehingga mereka dapat memprediksi apa yang mungkin diinginkan atau dibutuhkan. Bagaimana hal ini bisa terjadi?
Cara Data Analytics Bekerja
Data analytics berfungsi untuk mengumpulkan data dari berbagai sumber, seperti transaksi pembelian, aktivitas online, survei pelanggan, dan interaksi media sosial. Data kemudian di analisis menggunakan berbagai teknik seperti machine learning dan predictive analytics untuk menemukan pola dan tren yang mungkin sulit terlihat secara manual.
Misalnya, ketika melakukan pembelian online, setiap klik, durasi waktu di halaman produk, dan bahkan item yang ditambahkan ke keranjang belanja, semuanya direkam. Ini menciptakan jejak digital yang memberi petunjuk tentang preferensi. Data ini kemudian dapat dianalisis untuk menentukan pola pembelian, produk yang lebih disukai, atau bahkan faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian.
Baca Juga: Implementasi Data Analytics untuk Meningkatkan Kualitas Produk
Membangun Profil Konsumen yang Mendalam
Salah satu kekuatan utama dari data analytics adalah kemampuannya untuk membangun profil konsumen yang sangat mendalam. Bukan hanya sekadar mengetahui apa yang dibeli, tetapi juga mengapa membeli, kapan cenderung membeli, dan bagaimana preferensi berkembang seiring waktu. Contohnya, jika sering mencari produk perawatan kulit di musim panas, data ini bisa menunjukkan pola bahwa, lebih cenderung membeli produk ini saat cuaca lebih panas.
Dengan memahami profil konsumen secara mendalam seperti ini, perusahaan dapat menyusun strategi pemasaran yang lebih efektif. Mereka dapat mengirimkan tawaran yang lebih personal, merekomendasikan produk yang lebih relevan, dan bahkan mengantisipasi kebutuhan sebelum sadar bahwa kebutuhan itu perlu.
Menembus Pikiran Pelanggan
Salah satu hal yang paling menarik dari data analytics adalah kemampuannya untuk “mengetahui” pikiran pelanggan. Berarti tidak hanya merespon permintaan pelanggan yang sudah tersurat, tetapi juga meramalkan apa yang diinginkan di masa depan. Contohnya, ketika mencari informasi tentang liburan di Bali, mungkin tidak hanya melihat iklan hotel, tetapi juga rekomendasi tentang tempat wisata, restoran, atau aktivitas yang sesuai dengan minat berdasarkan pola pencarian sebelumnya.
Proses ini memerlukan analisis yang sangat canggih dan teknologi yang kuat. Data dari berbagai sumber dikumpulkan dan dianalisis secara real-time untuk menghasilkan rekomendasi yang akurat dan relevan. Semakin banyak data yang dikumpulkan dari pelanggan, semakin baik juga prediksi yang bisa dilakukan.
Etika dan Keamanan Data pada Data Analytics
Tentu saja, dengan data analytics timbul pula pertanyaan tentang etika dan keamanan data. Pengumpulan data yang besar dan analisis yang mendalam bisa mengungkap informasi pribadi yang sensitif. Inilah sebabnya mengapa perusahaan harus sangat memperhatikan kebijakan privasi dan keamanan data. Perlindungan data pribadi pelanggan harus menjadi prioritas utama dalam setiap implementasi teknologi data analytics.
Penting juga untuk mengingat bahwa data analytics bukanlah alat ajaib yang sepenuhnya akurat. Ini bisa memberikan rekomendasi yang kuat berdasarkan data yang tersedia, tetapi tidak selalu dapat memprediksi dengan sempurna perilaku manusia yang kompleks.
Data analytics telah mengubah cara perusahaan berinteraksi dengan pelanggan. Dari membantu memahami preferensi konsumen hingga meramalkan kebutuhan di masa depan, teknologi ini menawarkan banyak manfaat yang signifikan. Namun, dengan semua kekuatannya, data analytics juga memunculkan tantangan baru terkait privasi dan etika.
Ketika melihat iklan seperti “menebak” keinginan, ingatlah bahwa di baliknya ada teknologi canggih yang bekerja untuk memahami data. Tantangan berikutnya adalah bagaimana kita dapat mengintegrasikan teknologi ini dengan aman ke dalam kehidupan sehari-hari.
Tentunya dengan Laptop Advan Workpro kita lebih mudah melakukan analisis data untuk bisnis, dilengkapi dengan spesifikasi prosesor Intel Ice Lake-U i5-1035G7 , RAM 8GB DDR4, dan memori penyimpanan SSD M2 256GB.***
Editor: Andik Chefasa