Advan – Trello adalah alat manajemen proyek yang sangat fleksibel, dan salah satu kegunaan utamanya adalah untuk pelacakan bug. Dengan antarmuka yang intuitif dan fitur yang dapat disesuaikan, Trello memungkinkan kamu untuk mengelola dan melacak bug dengan mudah. Dalam artikel ini, kamu akan belajar bagaimana menggunakan Trello untuk pelacakan bug secara efektif.
Mengelola bug dengan baik adalah kunci untuk memastikan bahwa produk atau aplikasi yang kamu kembangkan bebas dari masalah.
Berikut ini adalah panduan langkah demi langkah untuk menggunakan Trello dalam pelacakan bug:
1. Membuat Papan Trello
Langkah pertama adalah membuat papan khusus untuk pelacakan bug. Buka Trello dan klik “Create new board”. Beri nama papan tersebut, misalnya “Bug Tracking”, dan pilih latar belakang yang sesuai. Ini akan menjadi pusat pengelolaan semua bug yang ditemukan.
2. Menambahkan Daftar untuk Tahapan Pelacakan Bug
Setelah papan dibuat, tambahkan daftar yang mencerminkan tahapan pelacakan bug. Misalnya, “To Do”, “In Progress”, “In Review”, dan “Done”. Setiap bug akan bergerak melalui daftar ini seiring dengan penyelesaiannya.
3. Menambahkan Kartu Bug
Setiap bug yang ditemukan harus ditambahkan sebagai kartu di daftar “To Do”. Klik “Add a card” di daftar “To Do” dan masukkan deskripsi singkat tentang bug tersebut. Kamu bisa menambahkan detail lebih lanjut setelah kartu dibuat.
4. Menambahkan Detail Bug
Setelah kartu bug ditambahkan, klik kartu tersebut untuk membuka detailnya. Tambahkan deskripsi lengkap, langkah-langkah reproduksi, prioritas, dan label yang sesuai. Kamu juga bisa menambahkan checklist untuk langkah-langkah perbaikan.
5. Menetapkan Bug ke Anggota Tim
Setiap bug perlu ditetapkan kepada anggota tim yang bertanggung jawab untuk memperbaikinya. Klik “Members” di dalam kartu bug dan pilih anggota tim yang akan menangani bug tersebut. Ini membantu dalam mengatur tanggung jawab dan memastikan bug ditangani dengan cepat.
6. Menggunakan Label untuk Kategori Bug
Gunakan label untuk mengkategorikan bug berdasarkan jenis atau prioritas. Misalnya, kamu bisa menggunakan label “Critical”, “Major”, “Minor”, atau “UI Bug”, “Backend Bug”. Label ini membantu dalam memfilter dan mengelola bug dengan lebih efisien.
7. Menggunakan Power-Up untuk Integrasi
Trello menyediakan berbagai Power-Up yang dapat meningkatkan fungsionalitas papan bug tracking. Tambahkan Power-Up seperti Slack untuk notifikasi real-time, atau GitHub untuk menghubungkan bug dengan commit dan pull request. Ini membuat kolaborasi dan pelacakan menjadi lebih efektif.
8. Memindahkan Kartu Melalui Tahapan
Seiring dengan kemajuan dalam perbaikan bug, pindahkan kartu melalui daftar yang sudah dibuat. Misalnya, setelah pekerjaan pada bug dimulai, pindahkan kartu dari “To Do” ke “In Progress”. Setelah diperiksa, pindahkan ke “In Review”, dan setelah diperbaiki, pindahkan ke “Done”.
9. Menggunakan Checklist untuk Langkah Perbaikan
Tambahkan checklist ke dalam setiap kartu bug untuk melacak langkah-langkah perbaikan. Misalnya, kamu bisa menambahkan item seperti “Reproduksi Bug”, “Pengkodean”, “Pengujian”, dan “Verifikasi”. Checklist membantu memastikan bahwa setiap langkah perbaikan diselesaikan.
10. Mengulas dan Mengarsipkan Kartu Bug
Setelah bug diperbaiki dan diverifikasi, kamu bisa mengarsipkan kartu tersebut. Ini membantu menjaga papan tetap rapi dan fokus pada bug yang masih perlu diperbaiki. Kamu juga bisa mengulas bug yang diarsipkan untuk analisis lebih lanjut dan pembelajaran.
Menggunakan Trello untuk pelacakan bug memudahkan tim kamu untuk mengelola dan memperbaiki bug dengan efisien. Dengan mengikuti langkah-langkah di atas, kamu bisa memastikan bahwa semua bug tercatat, ditangani, dan diperbaiki dengan baik.
Advan Laptop Workplus adalah pilihan yang sempurna untuk mendukung tugas berat seperti pelacakan bug. Dengan performa yang handal dan fitur-fitur canggih, laptop ini memastikan kamu bisa mengelola proyek dan pelacakan bug dengan lancar. Pilih Advan Laptop Workplus untuk pengalaman kerja yang lebih produktif dan efisien.***
Editor : Adita Febriyanti