Advan – Memulai karir sebagai Database Administrator bisa menjadi tantangan. Banyak hal yang harus dipelajari dan dikuasai. Namun, tak jarang kamu akan menemui kesalahan-kesalahan umum yang dapat dihindari jika kamu lebih waspada. Menjadi Database Administrator tidak hanya tentang menjaga data tetap aman. Kamu juga harus memastikan data tersebut selalu tersedia dan mudah diakses. Berikut beberapa kesalahan Database Administrator pemula yang sering terjadi.
Kesalahan Database Administrator Pemula yang Sering Ditemui
1. Tidak Melakukan Backup Secara Teratur
Salah satu kesalahan Database Administrator pemula terbesar adalah tidak melakukan backup secara rutin. Kamu harus selalu memiliki salinan data yang up-to-date. Ini penting untuk pemulihan jika terjadi kegagalan sistem atau kehilangan data.
2. Mengabaikan Keamanan Data
Keamanan data sering kali diabaikan. Kamu harus menerapkan kebijakan keamanan yang ketat, seperti pengaturan izin akses dan enkripsi data. Mengabaikan keamanan dapat membuka peluang untuk serangan siber.
3. Tidak Memantau Kinerja Basis Data
Pemantauan kinerja adalah kunci. Banyak Database Administrator pemula yang mengabaikan pentingnya memantau penggunaan sumber daya dan performa query. Tanpa pemantauan, kamu mungkin kehilangan tanda-tanda masalah yang bisa berdampak besar.
4. Optimasi Query yang Buruk
Kamu mungkin berpikir bahwa query yang bekerja sudah cukup. Namun, optimasi query adalah langkah penting. Query yang tidak optimal dapat memperlambat kinerja sistem dan menyebabkan beban yang tidak perlu pada server.
5. Mengabaikan Dokumentasi
Dokumentasi sering dianggap sepele. Padahal, dokumentasi yang baik sangat membantu dalam pemeliharaan dan pemecahan masalah di masa depan. Kamu harus mencatat setiap perubahan dan konfigurasi yang dilakukan.
Baca Juga: Jenis-Jenis Database yang Digunakan Database Administrator
6. Tidak Memahami Arsitektur Basis Data
Memahami arsitektur basis data adalah penting. Kamu harus tahu bagaimana data disimpan dan diakses. Tanpa pemahaman ini, kamu mungkin akan kesulitan dalam mengelola basis data secara efektif.
7. Tidak Merencanakan Kapasitas
Kapasitas penyimpanan harus direncanakan dengan baik. Banyak Database Administrator pemula yang gagal memprediksi pertumbuhan data. Akibatnya, sistem bisa kehabisan ruang dan mengganggu operasional.
8. Mengabaikan Pemeliharaan Rutin
Pemeliharaan rutin, seperti pembersihan log dan penghapusan data lama, sering kali diabaikan. Ini penting untuk menjaga kinerja sistem dan mencegah masalah di masa depan.
9. Tidak Mengelola Pengguna dan Izin Akses
Pengelolaan pengguna dan izin akses harus dilakukan dengan hati-hati. Kamu harus memastikan bahwa hanya pengguna yang berwenang yang memiliki akses ke data sensitif. Pengaturan izin yang tidak tepat bisa membahayakan keamanan data.
10. Tidak Menggunakan Alat Monitoring
Banyak Database Administrator pemula yang tidak memanfaatkan alat monitoring. Alat ini sangat membantu dalam mengidentifikasi masalah kinerja dan keamanan. Kamu harus memilih alat yang sesuai dengan kebutuhan dan menggunakannya secara konsisten.
Baca Juga: Peran Database dalam Proyek IT
Dalam perjalanan karir sebagai Database Administrator, kamu akan menghadapi banyak tantangan. Memiliki perangkat yang andal sangatlah penting. Advan Laptop 360 Stylus 2in1 Touchscreen siap menemani proses perjalanan karirmu yang panjang. Dengan fitur touchscreen yang fleksibel dan spesifikasi mumpuni, laptop ini adalah mitra yang tepat untuk setiap tantangan yang akan kamu hadapi.***
Editor: Mahfida Ustadhatul Umma