perbedaan Database Administrator dan Data Scientist

Advan – Dalam dunia teknologi, profesi Database Administrator dan Data Scientist sering kali menjadi sorotan. Keduanya berperan penting dalam pengelolaan data, tetapi tugas dan tanggung jawab mereka sangat berbeda. Mari kita lihat perbedaan Database Administrator dan  Data Scientist kamu bisa memilih jalur karir yang paling sesuai.

Sebagai Database Administrator, kamu akan fokus pada manajemen dan pemeliharaan basis data. Sementara itu, seorang Data Scientist lebih banyak bekerja dengan analisis data untuk mendapatkan wawasan berharga. Kedua profesi ini memerlukan keterampilan teknis, tetapi dengan pendekatan yang berbeda.

Berikut ini Perbedaan Database Administrator dan Data Scientist

1. Tugas Utama

Database Administrator bertanggung jawab untuk memastikan bahwa basis data berfungsi dengan baik. Ini termasuk backup, pemulihan data, dan pengaturan keamanan. Kamu juga akan terlibat dalam optimasi kinerja basis data.

Sebaliknya, Data Scientist lebih berfokus pada analisis data untuk mengidentifikasi tren. Kamu akan menggunakan alat statistik dan pemrograman untuk membuat model prediktif dan memberikan rekomendasi berbasis data.

2. Keahlian yang Dibutuhkan

Sebagai Database Administrator, kamu harus menguasai sistem manajemen basis data (DBMS) seperti SQL Server, Oracle, atau MySQL. Pengetahuan tentang pengelolaan server dan keamanan data juga sangat penting.

Seorang Data Scientist perlu menguasai bahasa pemrograman seperti Python atau R. Kamu juga harus memahami statistik, machine learning, dan visualisasi data untuk menginterpretasikan hasil analisis.

3. Alat dan Teknologi

Database Administrator biasanya bekerja dengan alat-alat seperti SQL Server Management Studio atau Oracle Enterprise Manager. Kamu perlu mengelola skema basis data, pengguna, dan izin akses.

Di sisi lain, Data Scientist menggunakan alat seperti Jupyter Notebook, TensorFlow, atau Tableau. Alat-alat ini membantu dalam analisis data, pembuatan model, dan visualisasi hasil.

4. Fokus Kerja

Sebagai Database Administrator, fokus adalah menjaga integritas dan keamanan data. Kamu bertanggung jawab memastikan bahwa data selalu tersedia dan dapat diakses dengan cepat.

Sedangkan Data Scientist lebih fokus pada penggalian data untuk mendapatkan wawasan. Kamu akan menganalisis data mentah dan mencari pola yang dapat membantu pengambilan keputusan bisnis.

Baca Juga: Karir Database Administrator di Industri Telekomunikasi

5. Tantangan dalam Pekerjaan

Database Administrator sering menghadapi tantangan dalam menjaga ketersediaan sistem dan mencegah kehilangan data. Keamanan juga menjadi prioritas, terutama dalam menghadapi serangan siber.

Sebaliknya, Data Scientist menghadapi tantangan dalam mengolah data besar dan kompleks. Kamu harus dapat mengekstrak wawasan yang relevan dari data yang bervariasi dan kadang tidak terstruktur.

6. Interaksi dengan Tim Lain

Database Administrator biasanya berinteraksi dengan tim TI lainnya untuk memastikan sistem basis data beroperasi dengan lancar. Kolaborasi dengan pengembang aplikasi juga penting untuk integrasi yang efektif.

Data Scientist sering bekerja sama dengan tim pemasaran, keuangan, atau manajemen. Kamu akan memberikan wawasan yang berguna untuk strategi bisnis dan pengambilan keputusan.

7. Peluang Karir 

Sebagai Database Administrator, kamu dapat bergerak menuju posisi manajerial atau spesialis keamanan data. Peluang untuk bekerja di berbagai industri juga cukup luas.

Sedangkan Data Scientist memiliki peluang besar di sektor teknologi, keuangan, dan kesehatan. Permintaan akan profesional yang dapat menganalisis data untuk keputusan strategis terus meningkat.

8. Gaji dan Prospek Pekerjaan

Database Administrator biasanya mendapatkan gaji yang stabil dengan peluang kenaikan berdasarkan pengalaman dan sertifikasi. Posisi ini sering dianggap sebagai bagian penting dari infrastruktur IT.

Data Scientist, di sisi lain, cenderung memiliki gaji yang lebih tinggi. Permintaan yang tinggi untuk keahlian ini membuat prospek kariernya sangat menjanjikan.

9. Sertifikasi dan Pendidikan

Untuk menjadi Database Administrator, kamu bisa mendapatkan sertifikasi dari vendor seperti Microsoft atau Oracle. Gelar dalam ilmu komputer atau sistem informasi juga sangat membantu.

Baca Juga: Jenis-Jenis Database yang Digunakan Database Administrator

Sebagai Data Scientist, gelar dalam statistik, matematika, atau ilmu komputer sangat dianjurkan. Sertifikasi dalam machine learning atau analisis data juga dapat meningkatkan prospek karirmu.

Menghadapi dunia teknologi yang semakin kompleks, baik sebagai Database Administrator maupun Data Scientist, kamu memerlukan perangkat yang andal. Advan Workplus adalah pilihan tepat untukmu. Dengan spesifikasi tinggi dan portabilitas yang nyaman, laptop ini mendukung kebutuhanmu dalam bekerja dan menganalisis data. Kamu dapat menjalankan berbagai aplikasi dengan lancar dan efisien.***

Editor: Mahfida Ustadhatul Umma

Arfin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *