Advan – Halo! Siapa nih yang sering pusing pas mau bikin flowchart untuk presentasi atau proyek? Tenang, kamu nggak sendiri. Banyak dari kita yang merasa tantangan saat harus menggambarkan alur kerja atau proses secara visual. Apalagi kalau kamu nggak punya software yang tepat, bisa tambah ribet deh. Nah, kali ini aku mau berbagi cara asyik dan gampang membuat flowchart dengan Figma. Siap-siap ya!
Figma, buat yang belum tahu, adalah aplikasi desain yang lagi hits banget. Selain karena user-friendly, Figma ini seru banget buat kolaborasi. Nggak heran kalau banyak desainer dan tim proyek yang pakai Figma untuk kerja bareng-bareng. Dan kabar baiknya, nggak cuma buat desain UI atau UX, Figma juga bisa banget dipakai untuk bikin flowchart. Penasaran gimana caranya? Yuk, kita bahas bareng-bareng.
Membuat Flowchart dengan Figma
Mungkin kamu bertanya-tanya, “Kenapa harus Figma?” Pertama, Figma ini berbasis web, jadi kamu bisa akses dari mana saja selama ada internet. Kedua, fitur-fiturnya keren dan intuitif, cocok buat pemula sekalipun. Ketiga, Figma mendukung real–time collaboration, jadi kamu dan tim bisa ngedit dan nge-review bareng secara langsung. Jadi, nggak perlu nunggu revisi dari yang lain. Oke deh, tanpa basa-basi lagi, kita mulai yuk panduan membuat flowchart dengan Figma.
1. Membuka Figma dan Memilih Kanvas
Pertama-tama, pastikan kamu sudah login ke akun Figma kamu. Kalau belum punya akun, gampang kok, tinggal daftar di situsnya. Setelah login, klik tombol “New File” untuk membuat proyek baru. Kamu akan dibawa ke layar kerja utama Figma, di mana semua keajaiban akan terjadi.
Di sini, kamu bisa pilih ukuran kanvas sesuai kebutuhanmu. Kalau flowchart-nya sederhana, ukuran default biasanya cukup. Tapi kalau kamu butuh ruang lebih besar, kamu bisa sesuaikan ukuran kanvasnya. Caranya, klik area kanvas, lalu atur ukuran di panel properti di sebelah kanan.
2. Menggunakan Bentuk Dasar
Flowchart pada dasarnya terdiri dari berbagai bentuk geometris seperti persegi panjang, lingkaran, dan panah. Figma menyediakan alat-alat dasar ini yang bisa kamu temukan di toolbar. Klik pada ikon bentuk, pilih bentuk yang kamu butuhkan, dan tarik ke kanvas.
Biasanya, persegi panjang digunakan untuk menunjukkan langkah atau proses, sedangkan lingkaran digunakan untuk memulai atau mengakhiri flowchart. Kamu bisa menggandakan bentuk ini dengan mudah dengan menekan tombol Ctrl + D atau Cmd + D di Mac. Susun bentuk-bentuk ini sesuai urutan alur yang kamu inginkan.
Baca Juga: Cara Membuat Icon Set di Figma
3. Menambahkan Koneksi Antar Bentuk
Nah, sekarang saatnya menghubungkan bentuk-bentuk tadi dengan panah atau garis. Di Figma, kamu bisa menggunakan alat “Pen” untuk menggambar garis secara manual atau menggunakan fitur “Connector” untuk menambahkan garis penghubung otomatis.
Caranya, pilih bentuk yang ingin kamu hubungkan, lalu klik titik penghubung (node) di sisi bentuk tersebut. Tarik ke bentuk lain yang ingin kamu hubungkan. Kamu juga bisa menyesuaikan jenis garis dan panah di panel properti untuk membuat flowchart-mu lebih jelas dan rapi.
4. Memberi Warna dan Label
Agar flowchart-mu lebih menarik dan mudah dipahami, tambahkan warna dan label ke setiap bentuk. Pilih bentuk atau garis yang ingin kamu warnai, lalu pilih warna di panel properti. Kamu bisa memilih warna dari palet atau menambahkan kode warna khusus.
Untuk menambahkan label, pilih bentuk yang ingin diberi keterangan, klik dua kali di dalam bentuk tersebut, dan ketik teksnya. Figma juga memungkinkan kamu untuk mengubah ukuran, jenis font, dan warna teks dengan mudah. Ini penting supaya flowchart kamu nggak cuma informatif tapi juga enak dilihat.
5. Menggunakan Plugin dan Template
Figma memiliki berbagai plugin yang bisa mempermudah pembuatan flowchart. Salah satu yang populer adalah “Flowkit”. Plugin ini menyediakan berbagai bentuk dan koneksi flowchart yang bisa kamu seret dan lepas ke kanvasmu. Coba deh cari plugin ini di Figma Community dan tambahkan ke proyekmu.
Selain plugin, Figma juga punya banyak template flowchart yang bisa kamu gunakan sebagai dasar. Cari di Figma Community atau langsung di proyekmu dengan klik ikon “Resources” dan ketik “Flowchart” di pencarian. Kamu bisa mengunduh template ini dan mengeditnya sesuai kebutuhanmu.
6. Menyimpan dan Membagikan Flowchart
Setelah flowchart kamu selesai, saatnya menyimpan dan membagikannya. Di Figma, kamu bisa menyimpan proyek secara otomatis di cloud. Tapi kalau kamu mau menyimpan di komputer, klik “File” dan pilih “Export”. Kamu bisa mengekspor flowchart dalam berbagai format seperti PNG, JPG, atau PDF.
Untuk membagikan, klik tombol “Share” di pojok kanan atas. Kamu bisa mengundang orang lain untuk melihat atau mengedit proyekmu dengan memasukkan email mereka. Atau, kamu juga bisa membagikan link publik yang bisa diakses siapa saja yang punya link tersebut. Figma benar-benar memudahkan kolaborasi, deh!
Baca Juga: Cara Membuat Desain Responsif dengan Figma
Lebih Lanjut Tentang Flowchart di Figma
Dengan Figma, membuat flowchart jadi lebih mudah dan menyenangkan. Kamu nggak perlu lagi pusing dengan software yang rumit. Mulai dari memilih bentuk, menghubungkan, hingga memberi warna, semua bisa dilakukan dengan beberapa klik saja. Plus, fitur kolaborasi real-time-nya bikin kerja bareng tim jadi lebih efektif.
Jadi, tunggu apa lagi? Mulai sekarang, coba deh buat flowchart kamu sendiri di Figma. Kalau kamu butuh tool yang lebih powerful untuk mengatur kerja tim dan proyek, cek juga Workplus dari Advan Digital di Workplus by Advan Digital. Workplus bisa jadi solusi keren buat manajemen proyek dan kolaborasi tim kamu. Selamat mencoba dan semoga berhasil!***
Editor: Mahfida Ustadhatul Umma